NURUL HUDA, -
(2024)
STUDI HUBUNGAN KUALITAS AIR DAN l'ENYAKIT YANG
MENYERANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinahis) DI
KELOMPOK USAIIA BUDIDAYA PERIKANAN SUPER LIMA
SURABAYA-JATIM.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di kelompok usaha budidaya perikanan Super Lima Jalan Pucangan IV/18 Surabaya Jawa Timur pada bulan Juli sampai Agustus 2006.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mempraktekkan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan, mengikuti kegiatan usaha di Iokasi PKL, serta mengetahui dan mernpelajari teknik pemeliharaan lobster air tawar di lokasi PKL.
Sarana yang diperlukan untuk pemeliharaan lobster air tawar antara lain akuarium dan peralatan penunjang lainnya yang meliputi; bak fiber, aerasi, dan roster. Sedangkan prasarana yang diperlukan antara lain; transportasi, sumber air yang berasal dari sumur, listrik, bangunan, dan komunikasi.
Teknik pemeliharaan Iobster air tawar di lokasi PKL meliputi; persiapan budidaya, manajemen kualitas air, teknik pemberian pakan, dan pemanenan. Dalam manajemen kualitas air juga dilakukan pengamatan kualitas air yang meliputi; pengukuran oksigen terlarut (DO), derajat keasaman (pH), dan suhu.
Hama yang terdapat di lokasi PKL antara lain; predator sesama lobster, dan kompetitor yang meliputi ikan cupang dan louhan yang dipelihara bersamaan. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang adalah ekor geripis dan luka di sekitar abdomen yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas.
Pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit di lokasi PKL adalah dengan melakukan pergantian air, penyiponan, serta pemisahan dan perendaman menggunakan air laut jika diketahui lobster menunjukkan gejala abnormal.
Setelah melakukan pengarnatan dan mengikuti kegiatan usaha di lokasi PKL diketahui bahwa, teknik pemeliharaan lobster air tawar meliputi; persiapan akuarium dan induk lobster air tawar, manajemen kualitas air (aerasi, sirkulasi air, pergantian air, dan filtrasi), teknik pemberian pakan, dan pemanenan. Pengukuran kualitas air diperoieh hasil; DO berkisar antara 3,12-5,65 mW1, pH 5,31-8,9, dan suhu 25-28,1°C. Hama yang terdapat di lokasi PKL adalah sesama lobster (kanibal), dan ikan yang dipelihara bersama lobster. Penyakit yang terdapat di lokasi PKL adalah ekor geripis dan luka disekitar abdomen yang disebabkan oleh bakteri Aeramonas. Lobster yang terserang penyakit menunjukkan perubahan behaviour dan perubahan eksternal. Pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit yai-tu dengan melakukan pergantian air dan penyiponan. Pada pengukuran pH di akuarium 2 diketahui nilai pH terendah adalah 5,31 yang menyebabkan air bersifat asam, kondisi ini diyakini menjadi penyebab munculnya organisme patogen penyebab penyakit.
Untuk mencegah berkembangnya organisme patogen penyebab penyakit, kontrol kualitas air harus terus dijaga dan ditingkatkan, antara lain dengan melakukan; pergantian air dan penyiponan secara teratur, pemberian pakan yang cukup dan tidak berlebihan untuk menghindari sisa pakan, penambahan vitamin dalarn pakan, melakukan pencegahan dan penanggulangan secara cepat apabila terjadi serangan penyakit untuk menghindari kematian massal.
Actions (login required)
|
View Item |