SUMAYANI, -
(2024)
DAYA ANTIBAKTERI PERASAN RIMPANG LENGKUAS
(Alpinia galanga) DENGAN KONSENTRASI BERBEDA
TERHADAP PERTUM13UHAN Aeromonas hydrophila
SECARA IN VITRO.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Salah satu alternatif dalam usaha peningkatan kualitas dan kuantita.s produksi perikanan adalah budidaya ikan. Seiring dengan usaha tersebut, hama dan penya.kit merupakan masalah utama dalam kegiatan budidaya. Penyakit tersebut disebabkan karena infeksi Aeromonas hydrophila. Ketika infeksi ini terjadi, pengobatan dilaktikan dengan pemberian antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik dapat menyebabkan resistensi bakteri dan residu antibiotik pada produk perikanan. Oleh karena itu maka perlu didapatkan obat yang efektif, murah, mudah didapat dan tidak menimbulkan efek samping untuk menanggulangi penyakit ini yang dapat diperoleh dari rimpang leng.kuas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat dan daya bunuh perasan rimpang lengkuas (Alpinia galanga) tethadap Aeromonas hydrophila secara in vitro. Selai► itu juga untuk menzetahai konsentrasi minimal daya hambat dan daya bunuh perasan rimpan2 Ienzkua.:.; terhadap Aeromonas hydrophila secara in Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2007 di ruang sanitasi Balai Besar Laboratorium Kesehata.n Surabaya
Penelitian ini menggunakan metode eksperimentaL Rancangan Acak Lengkap dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan. Parameter pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari konsentrasi terendah uji Minimum Bactericidal Concentration (MBC) yang mempunyai daya bunuh dan data yang diperoleh dari konsentrasi terendah uji Miniiman Inhibitory Conceruralion (MIC) yang mempunyai daya hambat. Hasil uji Minirman Inhibitorj Concentration (MIC) dianalisis dengan uji F kemudian dllanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan, sedangkan hasil uji Minimum Bactericidal Concentraxion (MBC) dianalisis dengan analisis Chi-squure.
Konsentrasi terendah hasil uji Minimuan Inhibitor• Concentration (MIC) adalah 0,39% (0,00625 gram/m1) dengan nilai optical density (OD) rata-rata
sebesar 0,021, sedangkan konsentrasi terendah hasil uji Minimum Bactericidal Concentration (MBC) adalah 50% (0,835 gram/rn1). Hasil uji F menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata di antara perlakuan yang dapat menghambat pertumbuhan Aeromonas hydrophila. Konsentrasi lengkuas tertinggi yang mempunyai daya bunuh adalah pada konsentrasi 100°/0 yang berbeda nyata dengan konsentrasi 50 %. Saran pada penelitian ini arlaiah perlu diketahui daya antibakteri perasan rimpang lengkuas dengan konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan Aeromonas hydrophila secara in vivo.
Actions (login required)
|
View Item |