UL1A FAJRIAH, -
(2024)
DETEKSI VIRUS PADA UDANG DENGAN METODE POLYMERASE
CHAIN REACTION (PCR) DI BALAI PENGEMBANGAN BUDIDAYA
AIR PAYAU BANGIL.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Meningkatnya arus lalu lintas komoditas perikanan juga dapat
memberikan dampak negatif terhadap kelestarian sumberdaya perikanan. Akibat selanjutnya adalah menurunnya produktivitas perikanan, bahkan kegagalan panen
karena menurunnya mutu lingkungan dan serangan penyakit. Kegagalan akibat serangan penyakit akibat virus lebih sering terjadi. Bila udang telah terinfeksi oleh virus, kemungkinan besar pembudidaya udang akan mengalami kegagalan panen, sehingga pembudidaya atau petambak mengalami kerugian.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 25 September 2007 di Balai Pengembangan Budidaya Air Payau, Desa Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
pemeriksaan terhadap penyakit virus pada udang.
Metode yang digunakan dalam Praktek KeIja Lapang ini adalah metode diskriptif, dengan pengambilan data yang meliputi data primer dan data sekunder.
Pengambilan data ini dengan melakukan pengamatan atau pencatatan hasil observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Selain itu data juga dapat diperoleh
dari data dokumentasi, lembaga penelitian, pustaka, laporan pihak swasta dan masyarakat.
Penyakit virus pada udang dideteksi menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan metode IQ 20001M yang diadopsi dari Farming
IntelliGene Tech. Corp, Taiwan. Selama melakukan Praktek KeIja Lapang, sampel udang yang diperoleh sebagian besar adalah sampel positif White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan tingkatan berat hingga ringan. Selain itu juga
diperoleh hasil sampel positif Taura Syndrome Virus (TSV) dengan tingkat serangan ringan dan negatif Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis
Virus (lHHNV).
Actions (login required)
|
View Item |