Agung Suseno, A (2024) Efek Penggunaan Kafein Secara Menerus Terhadap Histopatologi Lambung Tikus (Rattus norvegicus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (926kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (731kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (734kB) |
|
Text
4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
|
Text
6. BAB 3 MATERI DAN METODE.pdf Download (1MB) |
|
Text
7. BAB 4 HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (926kB) | Request a copy |
|
Text
8. BAB 5 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (983kB) | Request a copy |
|
Text
9. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (896kB) | Request a copy |
|
Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (932kB) |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran histopatologis lambung tikus putih (Rattus norvegicus) akibat pemberian kafein per oral secara menerus dengan berbagai dosis. Hewan coba yang digunakan yaitu tikus putih sebanyak 24 ekor yang berumur 30 hari dengan berat badan rata-rata I 00 gram dan diadaptasikan selama 14 hari yang kemudian dibagi menjadi empat perlakuan dan enam ulangan. Empat perlakuan tersebut yaitu Kelompok Kontrol yang tidak diberi kafein, Kelompok Perlakuan I yang diberi kafein dengan dosis sedang 0,89 mg/ 100 g berat badan hari, Kelompok Perlakuan 2 diberi kafein dengan dosis terapi terendah per oral 2,67 mg/ 100 g berat badan hari, dan elompok Perlakuan 3 diberi kafein dengandosis terapi tertinggi per oral. 4,46 mg/ 100 g berat badan hari. Semua perlakuan, pemberian kafein secara per oral selama 30 hari. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis menggunakan Uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan Uji Pasangan Berganda. Hasil dari penelitan ini membuktikan bahwa pada Kelompok Perlakuan 1 tidak berbeda nyata dengan Kelompok Kontrol karena hanya sedikit mempengaruhi histopatologis lambung tikus. Pada Kelompok Perlakuan 2 dan Kelompok Perlakuan 3 berbeda nyata dengan Kelompok Kontrol. Karena dosis terapi kafein per oral menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung maka sebaiknya terapi kafein tidak diberikan per oral.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kafein, Rattus norvegicus, Histopatologi | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF409 Small animal culture S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology |
|||||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | indah rachma cahyani | |||||||||
Date Deposited: | 09 Jan 2024 10:01 | |||||||||
Last Modified: | 09 Jan 2024 10:01 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/129082 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |