POERNOMOWATI, NIM. 038010878 (2013) PENANGGUHAN EKSEKUSI LELANG KARENA PENYANGKALAN SAHNYA GROSSE AKTA HUTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-poernomowa-28885-9.-bab-v.pdf Download (171kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) KKB KK-2 Per 856-86 Poe p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa: 1.Didalam ketentuan undang-undang tidak dapat diakan pembatasan mengenai tugas notaris dalam hal mengeluarkan grosse akta, akan tetapi yang diatur hanyalah mengenai akta hipotik dan akta pengakuan hutang, Sedangkan dalam praktek yang senantiasa dimintakan eksekusi hanyalah grosseakta hipotik dan pengakuan hutang, 2.Grosse akta mempunyai segi positip, yaitu sesuai dengan derap langkah pembangunan negara kita khususnya pembangunan dibidang hukum karena akan lebih menjamin kepastian hukum terutama mempercepat para pengusaha untuk memperoleh modal sehingga dapat memperbaiki taraf hidupnya serta masyarakat pada umumnya. 3.Disamping segi positip dari adanya grosse akta, maka juga ada segi negatipnya, yaitu : a.Datangnya verzet dari pihak debitur untuk menunda pelaksanaan eksekusi lelang, b.Debitur kebanyakan berani melakukan spekulasi dalam arti mereka dapat mengulur-ulur waktu yang bertujuan untuk melancarkan usahanya sambil membayar hutang, Hal ini dilakukan dengan berbagai alasan yang dicari-cari sehingga berakibat tertundanya eksekusi lelang terhadap benda jaminan tersebut, c.Bila dilihat dari jangka waktunya, yakni 1 tahun, maka adanya grosse akta dapat menyulitkan debitur karena mereka meminjam uang tentu bertujuan untuk mengembangkan usahanya, dimana pengembangan usaha ini kadang-kadang memerlukan waktu yang relatip lama, 4. Pelaksanaan eksekusi lelang sehubungan dengan grosse akta hutang piutang dengan jaminan merupakan perwujudan dari asas cepat, sederhana dan murah daripada system peradilan di Indonesia.

Actions (login required)

View Item