Lita Rakhma Yustinasari
(2011)
Respon Imun Humoral Dan Seluler Pada Kelinci White New Zealand Yang Diimukisasi Dengan Vaksin Dengue Multivalen Penelitian Eksperimental Laboratorik.
Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (FULLTEXT)
lita rakhma yustinasari20240206_13325094.pdf
Download (7MB)
|
Abstract
Virus dengue (DENV) terrnasuk famili Flaviviridae, mempunyai empat serotipe yaitu DENV-I, DENV-2, DENV-3, DENV-4; merupakan penyebab problem kesehatan di daerah tropis dan subtropis diseluruh dunia. Rerata angka kematian pada DBD mencapai 5%, sedangkan angka kematian di beberapa negara di Asia sekitar 0,5-3,5%. Berbagai upaya pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue telah banyak dilakukan. Namun, karena berbagai kendala upaya ini belum memperoleh hasil yang memuaskan. Tingginya mortality rate dan kejadian epidemi yang meledak, mendorong upaya pengembangan vaksin Dengue yang secara efektif dapat mengatasi resiko yang ada melalui perluasan program imunisasi. Namun, hingga saat ini masih belum tersedia vaksin yang aman dan efektif untuk melindungi infeksi dari penyakit Dengue. Maka dari itu, multivalen dari antigen terhadap keempat serotipe menjadi suatu keharusan. Keistimewaan vaksin multivalen diharapkan akan dapat meminimalisasi resiko infeksi Dengue berat dan dapat mengurangi mortality rate (Liu et al., 2008). Penelitian ini bertujuan untuk: I) Menentukan respon imun humoral (whole imunoglobulin), membuktikan perbedaan nilai OD antibodi terhadap perlakuan dosis yang berbeda dan waktu pengukuran yang berbeda dengan metode indirect ELISA, 2) Menentukan respon imun seluler terhadap aktivitas TLR, sel T CD4+, dan sel T CD8+ dengan metode imunojluorescent, 3) Membuktikan antibodi netralisasi berdasarkan Serum Netralization Test secara invitro dengan kultur sel vero yang dikonfirrnasi dengan R T -PCR, serta menentukan dosis vaksin dengue multivalen yang lebih efektif Delapan belas ekor kelinci White new Zealand diimunisasi dengan vaksin dengue multiven dengan dosis berbeda. PI diinjeksi dengan dosis 0,5 cc, P2 diinjeksi dengan dosis 0,3 cc, dan PO diinjeksi PBS sebagai perJakuan kontrol. Sampel darah diambil dn dikoleksi pada hari ke- 0, 7, 14,21, dan 28 post injeksi. Serum darah digunakan untuk uji indirect ELISA dan plasma darah yang diisolasi PBMCnya digunakan untuk pemeriksaan immunojluorescent. Indirect ELISA yang menunjukkan hasil posit if berdasarkan cut oj value (COV) dikultur pada sel vero (2 x 10l sel/well) untuk melihat antibodi netralisasi dengan Serum Netralization Test yang dilonfirmasi dengan One Step RT-PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (I) Vaksin tkngue multivalen 0,5 cc dan 0,3 cc dapat meningkatkan nilai OD pada kelinci White new Zealand, (2) Vaksin tkngue multivalen 0,5 cc dan 0,3 cc dapat meningkatkan aktivitas sel TLR, sel T CD4+, dan sel T CD8+ pada kelinci White new Zealand, (3) Vaksin dengue multivalen 0,5 cc dapat menginduksi antibodi netralisasi lebih baik daripada vaksin dengue multivalen 0,3 cc.
Actions (login required)
|
View Item |