Analisis Stres Kerja pada Pekerja di PT Interbat

Ivana Laily (2023) Analisis Stres Kerja pada Pekerja di PT Interbat. Laporan Magang thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (FULLTEXT)
IVANA LAILY_101911133017.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian stres kerja yang dilakukan terhadap pekerja di PT Interbat dapat disimpulkan bahwa: 1. Gambaran Faktor Individual Pekerja di PT Interbat a. Jumlah pekerja yang paling banyak yaitu pada departemen produksi NBL sebanyak 60 orang b. Sebagian besar jabatan pekerja di PT Interbat sejumlah 148 orang dengan persentase 51.7% adalah jabatan Pelaksana/Helper c. Sebanyak 144 pekerja PT Interbat berusia 26-35 tahun dengan persentase 50.3% d. Pekerja PT Interbat yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 114 orang dengan persentase 39.9%, sedangkan pekerja PT Interbat yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 172 orang e. Sebagian besar pekerja di PT Interbat menempuh pendidikan terakhir di jenjang SMA/SMK dengan jumlah 174 orang f. Sebagian besar pekerja sejumlah 114 orang di PT Interbat memiliki masa kerja 5-10 tahun dengan persentase 39.9% g. Sebagian besar pekerja di PT Interbat sejumlah 243 orang bekerja selama 8 jam perhari dengan persentase 85%. 2. Gambaran Tingkat Stres Berdasarkan Kategori Stres Tingkat stres kerja secara keseluruhan pada pekerja PT Interbat, sebagian besar pekerja sejumlah 151 orang mengalami stres kerja rendah dengan persentase 52.8%, kemudian sejumlah 121 orang pekerja mengalami stres kerja sedang dengan persentase 42.3%, dan sejumlah 14 orang pekerja mengalami stress kerja tinggi dengan persentase 4.9%. Sebagian besar pekerja mengalami stres kerja tinggi pada stressor stres konflik peran, beban berlebih kualitatif dan kuantitatif, serta tanggung jawab terhadap orang lain 3. Gambaran Tingkat Stres Kerja Berdasarkan Faktor Individual Pekerja di PT Interbat a. Pekerja beberapa departemen di PT Interbat memiliki stres kerja tingkat tinggi, seperti departemen QA, QC, Teknik, dan Produksi NBL, dengan mayoritas mengalami stres pada stressor beban berlebih kualitatif, pengembangan karir, konflik peran dan tanggung jawab terhadap orang lain b. Pekerja yang memiliki jabatan sebagai analis dan senior supervisor di PT Interbat mengalami stres kerja tingkat tinggi, dengan mayoritas mengalami stres pada stressor beban berlebih kualitatif dan kuantitatif, pengembangan karir, dan tanggung jawab terhadap orang lain c. Rata-rata umur pada pekerja PT Interbat yang mengalami stres kerja yang tinggi adalah pekerja yang memiliki rentang umur 36-45 tahun d. Persentase pekerja perempuan di PT Interbat mengalami stres kerja yang lebih tinggi dari pada pekerja laki-laki e. Pekerja di PT Interbat yang memiliki pendidikan terakhir D4/S1 mengalami stres kerja tingkat tinggi f. Pekerja yang memiliki masa kerja 5-10 tahun mengalami stres kerja tingkat tingkat tinggi dibanding dengan masa kerja lainnya g. Pekerja di PT Interbat yang bekerja selama 8 jam sehari mengalami stres kerja tingkat tinggi yang lebih banyak disbanding pekerja yang bekerja lembur. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja perlu adanya pengendalian serta pencegahan untuk mengurangi konsekuensi terjadinya stres kerja pada pekerja, baik pengendalian dari pihak manajemen maupun dari pekerja, sebagai berikut: Bagi Perusahaan 1. Melakukan evaluasi terhadap uraian kerja pekerja dan melakukan komunikasi yang efektif sebelum bekerja. Komunikasi yang efektif dilakukan untuk menyampaikan peran serta tanggung jawab pekerja secara jelas serta pekerja dapat menyampaikan hambatan yang dirasakan selama melakukan pekerjaan. 2. Pembuatan program kegiatan konseling secara periodik bulanan untuk mendiskusikan masalah yang terjadi pada pekerja terutama terkait masalah konflik interpersonal pekerja. Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh pihak Supervisor setiap bagian yang bekerja sama dengan pihak HRD (Human Resources Development). 3. Pembuatan kegiatan outdoor seperti gathering perusahaan, dimana kegiatan ini dapat dilakukan untuk membangun hubungan interpersonal yang baik antara pekerja dengan pekerja atau pekerja dengan atasan. Selain itu, kegiatan ini dapat dilakukan sebagai langkah dalam melepas penat dari rutinitas pekerjaan serta langkah mencegah terjadinya peningkatan stres akibat beban serta rutinitas pekerjaan. 4. Menciptakan dan mempertahankan kualitas lingkungan kerja fisik agar tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan. Misalnya pemantauan lingkungan kerja yang bising, iklim kerja panas, iklim kerja dingin, penanganan bahan kimia di laboratorium, dan lain- lain 5. Adanya peraturan tentang identifikasi bahaya kerja di lingkungan kerja perusahaan, termasuk identifikasi terhadap bahaya psikososial kerja 6. Melakukan pendistribusian beban kerja yang sama antar pekerja, dengan harapan dapat menjadikan pekerja tidak merasa memiliki beban kerja yang berat sendiri. 7. Meningkatkan keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan (merancang organisasi kerja, teknologi kerja) untuk meningkatkan kontrol pekerja serta partisipasi pekerja terhadap pekerjaan. 8. Memberikann sistem remunerasi (insentif) dan memberi kesempatan kepada pekerja untuk mengembangkan keterampilannya. 9. Mengadakan kegiatan spiritual untuk meningkatkan kesadaran pekerja agar bisa bekerja dengan baik dan memiliki kesetiaan terhadap perusahaan. 10. Pihak perusahaan agar lebih optimal lagi dalam menanggulangi stres kerja dengan melakukan dua pendekatan, yaitu: pertama, manajemen stres dimana dengan memberikan pelatihan manajemen stres kepada karyawan. Kedua, perusahaan menggunakan konsultan untuk membantu mengurangi persoalan stres kerja yang ada di perusahaan melalui rekomendasi-rekomendasi yang diberikan. 11. Pihak perusahaan lebih mengoptimalkan lagi pelatihan dan pendidikan terkait dengan resiko dan bahaya pekerjaan yang merupakan bagian dari kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan, sehingga persepsi terhadap resiko dan bahaya pekerjaan dapat dikurangi dan pekerja dapat bekerja tanpa adanya kecemasan dan ketakutan yang apabila berlangsung dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan stres. 12. Dapat membuat kegiatan senam sehat secara periodik tiap minggu, dimana diharapkan dalam kegiatan tersebut selain dapat digunakan untuk langkah mengurangi stres yang dirasakan pekerjaan dapat pula untuk membangun hubungan interpersonal yang baik, baik antara sesama rekan kerja maupun antara pekerja dengan atasan. Dapat pula dilakukan pembangunan sarana olahraga jika memungkinkan, dimana sarana tersebut dapat digunakan pekerja dalam melakukan kegiatan fisik (olahraga) untuk mengurangi perasaan stres yang dialami. Bagi Pekerja 1. Mengatur waktu dengan baik dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan dengan kehidupan pribadi sehingga terjadi keseimbangan antara pekerjaan yang dilakukan dengan kehidupan pribadi yang dimiliki. 2. Melakukan istirahat yang cukup, konsumsi vitamin dan makanan bergizi serta berolahraga untuk membantu melindungi kesehatan fisik dan mental dari stres akibat pekerjaan. 3. Mengembangkan hobi atau aktivitas yang bermanfaat di luar pekerjaan untuk mengurangi ketegangan yang dialami saat bekerja. 4. Mempertahankan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh manajemen perusahaan agar melindungi dari paparan bahaya yang ada di lingkungan kerja. 5. Menjaga serta meningkatkan hubungan interpersonal yang baik sesama rekan kerja. Serta apabila merasa memiliki konflik dengan rekan kerja, dapat dibicarakan dengan atasan untuk meminta pendapat mengenai cara penyelesaian masalah. Selain itu juga dapat membicarakan masalah konflik tersebut dengan rekan kerja yang bertikai agar dapat segera menyelesaikan masalah yang terjadi sehingga tidak berlarut-larut.

Item Type: Thesis (Laporan Magang)
Uncontrolled Keywords: Stres kerja; pekerja
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF511-593 Emotion, Feeling, Affection
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Creators:
CreatorsNIM
Ivana Laily101911133017
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorIndriati Paskarini, Dr., S.H., M.Kes.UNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 27 Feb 2024 03:16
Last Modified: 27 Feb 2024 03:16
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/130397
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item