Khusnul Khotimah, -
(2023)
Gambaran Emergency Response Preparedness Untuk Proteksi Kebakaran Di PT. Boma Bisma Indra (Persero) Pasuruan (Berdasarkan International Safety Rating System (ISRS)).
Laporan Magang thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text
101911133005_Khusnul Khotimah_Laporan Magang Kurikulum_PT. BBI.pdf
Download (3MB)
|
Abstract
Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menuntut tiap perusahaan untuk menghasilkan produk dengan jumlah yang besar dan kualitas yang baik. Tuntutan inilah yang mendorong perusahaan untuk terus melakukan proses produksi dengan berbagai macam bahan produksi dan teknologi. Penggunaan teknologi dan bahan mudah terbakar di tempat kerja akan meningkatkan risiko terjadinya kebakaran. Dalam Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, syarat-syarat keselamatan kerja salah satunya yaitu mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran (Republik Indonesia, 1970). Peranan K3LH sangat penting untuk menunjang keselamatan kerja, pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta pengendalian pencemaran lingkungan. Menurut keputusan menteri tenaga kerja No. Kep. 186/MEN/1999 penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian setiap perwujudan energi, pengadaan sarana proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta pembentukan organisasi tanggap darurat untuk memberantas kebakaran (Kementerian Tenaga Kerja, 1999). Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang tidak diinginkan baik oleh pekerja maupun perusahaan. Bagi tenaga kerja, kebakaran yang terjadi dapat meningkatkan risiko untuk mengalami kecelakaan kerja, kehilangan pekerjaan hingga kematian. Sedangkan bagi perusahaan yaitu misalnya yaitu hilangnya beberapa asset perusahaan, data penting, dll. Bersumber dari United States National Fire Protection Association (US NFPA) pada tahun 2008 ditemukan bahwa terjadi 350.000 kali bencana kebakaran terjadi di daerah perumahan dan perkantoran dalam setahun yang mengakibatkan 60 orang meninggal, 930 luka-luka dan menyebabkan kerugian sebesar 52 juta dollar (Apriyanti & Sjaaf, 2013).
Actions (login required)
|
View Item |