Didik Handijatno, - and Hani Plumeriastuti, - and Wiwiek Tyasningsih, - (2015) Potensi Outer Membrane Protein Brucella Abortus Isolat Lokal Indonesia Untuk Pengembangan Vaksin Brucellosis Di Indonesia Tahun kedua dari rencana 2 tahun. Other thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
didik handijatno20240201_13512864.pdf Download (1MB) |
Abstract
Brucellosis merupakan salah satu penyakit yang penting pada dunia peternakan, karena dapat mengakibatkan kerugian ekonomi berupa abortus (keguguran) pada hewan yang sedang bunting (gravid}, penurunan produksi susu, dan gangguan reproduksi baik yang temporer sampai permanen. Pulau Jawa sebagai sentra sapi perah dengan populasi mencapai 98% dari populasi nasional menghadapi masalah penyakit Brucellosis dengan angka prevalensi yang masih cukup tinggi, hal ini disebabkan tidak terlihatnya gejala klinis pada reaktor Brucellosis, sukamya monitoring lalu lintas temak, belum optimalnya pelaksanaan test and slaughter, pemakaian vaksin Brucella abortus S 19 dan belum optimalnya keikutsertaan petani dalam penanggulangan menjadi penyehab sulitnya melakukan pemberantasan dan pengendalian Brucellosis pada sapi perah. Vaksinasi dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit Brucellosis, penggunaan vaksin Brucella abortus strain 19 direkomendasi karena tidak menimbulkan reaksi post vaksinas~ tetapi karena berasal dari whole bakteri kemungkinan adanya mutase bakteri dan berubah menjadi patogen kemungkinan dapat tt:Jjadi sehingga ada pemikiran untuk menggunakan vaksin sub unit berupa OMP. OMP Brucella abortus merupakan salah satu antigen potensial yang dapat secara langsung menginduksi respon imun spesifik humoral yaitu sellimfosit B sehingga lebih cepat memacu terbentu!mya antibodi. Penelitian ini terdiri dari tiga (3) kelompok penelitian yaitu PO sebagai kontrol adalah kelompok kelinci yang tidak mendapat vaksinasi, P 1 adalah kelompok kelinci yang divaksin d!\ngan whol~> bA!d~ri JJ,.ut:!llla abtwfu~ ~I 0 dnn P2 ndnlnh hlompok b~linei yang: divahin dengan OMP Brucella abortus iso1at lokal. V aksinasi diberikan secara subcutan dan dilakukan dengan booster dua kali dengan interval waktu dua minggu. Pengamatan dilakukan dengan menghitung kadar immunoglobulin (Ig G) setiap minggu sampai minggu keempat setelah pemberian booster terakhir. Hasil penelitian menunjukkan kadar IgG hasil vaksinasi dengan whole B. abortus S 19 pada minggu pertama sampai minggu keempat berturut-turut adalab 14.20 ll& 14.75 !Jg, 15.51~tg dan 16.36~tg, sedangkan hasil vaksinasi dengan OMP B. abortu~ isolat lokal adalah 15.43 llg, 16.30 ll& 16.95 ~Jg dan 18.90 ~Jg, Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata diantara masing-masing perlakuan (p< 0,05), kemudian dilakukan uji multivariate hasilnya menunjukkan pada perlakuan P2 dengan pemberian OMP Bmcella abortus isolat lokal menunjukkan kadar IgG yang lebih tinggi pada minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga dan minggu keempat lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan PO dan Pl. Penggunaan Bmcella abortus isolat lokal sebagai antigen diharapkan dapat menghasilkan antibodi yang lebih baik karena sama dengan bakteri penyebab penyakit sehingga dapat melindungi hewan dari penyakit Brucellosis.
Item Type: | Thesis (Other) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | : OMP, Brucella abortus isolat lokal, Brucellosis, ELISA | ||||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine | ||||||||
Divisions: | Unair Research > Exacta | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Novita | ||||||||
Date Deposited: | 06 Mar 2024 04:49 | ||||||||
Last Modified: | 06 Mar 2024 04:49 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/131074 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |