Wahyu Edi Iswanto, - (2004) Kasus Mummifikasi Pada Sapi Perah Di Wilayah Kerja Kud “Sri Wigati” Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

Text (Fulltext) wahyu edi iswanto20240201_09521365.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dari tahun ke tahun kondisi peternakan di Indonesia sudah banyak mengalami kemajuan. Pada jaman dahulu peternakan hanya sebagai usaha tani rumahan, sehingga hanya cukup untuk mencukupi kebutuhannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, dikembangkan peternakan skala besar maupun peternakan rakyat di daerah-daerah. Hal ini berkaitan dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin pesat sehingga kebutuhan akan hasil temnak seperti susu, daging dan telur juga meningkat. Meskipun demikian sektor peternakan di Indonesia masih banyak mengalami hambatan baik dari segi sumber daya manusia maupun sarana dan prasarananya. Dalam perkembangannya usaha peternakan sapi perah banyak menemui berbagai kendala. Pertama dari segi peternak sendiri, biasanya sulit untuk dimasuki teknologi baru karena pada umumnya masyarakat Indonesia masih menganut tradisi sehingga apa yang sudah dilakukan akan sulit untuk diubah, Kedua, kasus gangguan reproduksi pada ternak betina. Hal inilah yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena kasus gangguan reproduksi pada ternak sapi di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu sebesar 20,44% (Hardjopranjoto. 1995). Ketiga, sulit mendapatkar: pakan berupa rumput atau hijauan di musim kemarau, Keempat, manaje:flen perkandangan yang meliputi ; kebersihan kandang, tempat pakan dan minum yang benar, program sanitasi, desinfeksi dll. Manajemen kandang yang jelek dapat mempengaruhi kesehatan dan kondisi ternak, terutama pada induk yang sedang bunting perlu mendapat perhatian khusus agar fetus yang dikandung dapat lahir dengan selamat.

Actions (login required)

View Item