BADZLINA WIDA PANDYATTAMA (2015) Pembatalan Perkawinan Dengan Alasan Murtad Dan Pemalsuan Identitas. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (398kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (343kB) |
|
Text (BAB 1)
3.BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (350kB) |
|
Text (BAB 2)
4. BAB II PENGATURAN PEMBATALAN PERKAWINAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA.pdf Restricted to Registered users only until 28 March 2023. Download (417kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
5. BAB III AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA MURTAD DAN PEMALSUAN IDENTITAS.pdf Restricted to Registered users only until 28 March 2023. Download (408kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
6. BAB IV PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 28 March 2023. Download (312kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR BACAAN.pdf Download (323kB) |
Abstract
Pembatalan perkawinan memiliki arti perkawinan yang dilakukan dianggap tidak sah dan dianggap tidak pernah terjadi. Pembatalan perkawinan diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Adanya pembatalan perkawinan karena tidak Terpenuhinya syarat, rukun dan melanggar larangan perkawinan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir pembatalan perkawinan adalah dengan proses khitbah yang benar dan jika dijumpai kondisi yang mengarah kepada tidak terpenuhinya rukun dan syarat perkawinan maka dapat dilakukan pencegahan perkawinan. Permasalahan tentang pembatalan perkawinan antara lain kasus Asmirandah dan Jonas Rivanno yang salah satu pihak murtad dan pemalsuan identitas untuk dapat kawin lagi. Kedua hal tersebut akan ditilik melalui pengaturan hukum perkawinan Islam. Tidak hanya mengenai pengaturan pembatalan perkawinan menurut hukum perkawinan Islam tetapi juga tentang akibat hukum dari pembatalan perkawinan. Akibat hukum dari pembatalan perkawinan adalah tidak berlaku surut bagi anak, suami atau istri yang bertindak dengan itikad baik dan pihak ketiga yang beritikad baik. Terdapat akibat hukum yang berbeda antara pembatalan perkawinan karena murtad dan pemalsuan identitas. Dalam pembatalan perkawinan karena murtad, perkawinan yang dilakukan tetap pernah ada dan status yang dimiliki setelah pembatalan adalah janda dan duda sedangkan pada pembatalan perkawinan karena pemalsuan identitas, perkawinan yang dilakukan dianggap tidak pernah terjadi dan kembali seperti semula.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FH. 184/14 Pan p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | MARRIAGE LAW | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K7000-7720 Private international law. Conflict of laws > K7120-7197 Persons > K7155-7197 Domestic relations. Family law | ||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Yusuf Jailani | ||||||
Date Deposited: | 07 Jan 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 28 Mar 2020 02:04 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/13262 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |