LUHUT WIBOWO SIMANGUNSONG, 030911243 (2012) KARAKTERISTIK PERJANJIAN BAKU ANTARA PT. PERTAMINA (PERSERO) DENGAN PENGUSAHA SPBU SERTA AKIBAT HUKUMNYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text (FULLTEXT) LUHUT WIBOWO SIMANGUNSONG.pdf Restricted to Registered users only Download (564kB) | Request a copy

Abstract

Kesimpulan a. Karakteristik Perjanjian yang dibuat oleh para pihak adalah lebih berkarakteristik sebagai perjanjian waralaba sebagaimana diatur pada pasal 3 PP Nomor 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Hal tersebut dapat dilihat dari ciri khas usaha yang dapat memberi keuntungan, memiliki standar pelayanan yang dibuat secara tertulis, adanya dukungan yang berkesinambungan dari pihak PT. PERTAMINA (Persero) kepada pengusaha SPBU, adanya Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar. Seperti perjanjian pada umumnya perjanjian ini adalah perjanjian baku, Dalam hal ini PT. PERTAMINA (Persero) telah memberikan adanya pembebanan kewajiban serta banyaknya kalusul larangan yang harus dipatuhi oleh Pengusaha SPBU sebagai salah satu cara menjaga citra dimata konsumen. b. Dalam hal tanggung gugat, apabila pengusaha SPBU melakukan wanprestasi maka pihak PT. PERTAMINA (Persero) mewajibkan kepada pengusaha SPBU untuk dapat melakukan pemenuhan prestasi itu, apabila tidak maka pihak PT. PERTAMINA (Persero) berhak memutuskan perjanjian ini secara sepihak. Hal ini sangat berbeda pada pihak PT. PERTAMINA (Persero), apabila pihak PT. PERTAMINA (Persero) yang melakukan wanprestasi, dimana dalam perjanjian ini tidak dijelaskan apabila PT. PERTAMINA (Persero) melakukan wanprestasi, hanya mengenai upaya hukum yang ditempuh apabila terjadi perselisihan. Disini dapat dilihat bahwa terdapat adanya ketimpangan kewajiban antara PT. PERTAMINA (Persero) dengan pengusaha SPBU, karena dalam hal ini perjanjiian yang dibuat oleh PT. PERTAMINA (Persero) sifatnya baku dan dalam pembuatan perjanjian tidak melibatkan pihak pengusaha SPBU.

Actions (login required)

View Item