PRABA DIYAN RACHMAWATI, -
(2014)
PENGEMBANGAN MODEL PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN ASAH, ASIH DAN ASUH (3A) SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KUALITAS H1DUP ANAK LEUKEMIA
Di Ruang Hematologi Anak Bona 1 RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Anak dengan leukemia yang menjalani masa perawatan dan pengobatan juga memiliki keinginan serta kebutuhan untuk beraktivitas, melakukan hal yang sarna dengan anak nonnaI pada umumnya sesuai dengan tumbuh kembangnya Pengobatan yang lama serta efek samping yang dirasakan oleh anak yang menjalani pengobatan leukemia dalam jangka waktu lama akan berdampak pada kualitas hidup anak baik dari segi fisik, emosional maupun sosial (Eiser, 2004; Umiati, 2009). Irmawati (2012) menyebutkan bahwa target pelaksanaan tenaga kesehatan dalam penanganan penyakit kronis tidak banya diprioritaskan dari segi pengobatan saja, tetapi juga perawatan. Salah satu tujuan perawatan dari anak dengan penyakit kronis adalah mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik dalam perkembangan fisik, kognitif maupun psikososial. Orang tua memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar anak untuk dapat bertumbuh dan berkembang, yaitu dengan Asah, Asih dan Asuh (3A). Kebutuhan dasar anak akan asah merupakan pemenuhan kebutuhan stimulasi mental anak, asih adalah pemenuhan kebutuhan anak akan emosi atau kasih sayang sedangkan asuh adalah pemenuhan kebutuhan fisik anak (Soetjiningsih, 2012), dengan terpenuhinya kebutuhan dasar anak maka kualitas bidup anak leukemia akan meningkat. Sehingga perlunya pengembangan suatu model perilaku ibu dalam pemenuhan kebutuhan asah, asm, ~uh sebagai upaya peningkatan kualitas hidup anakdengan leukemia. Analisis pengembangan model perilaku ibu dalam pemenuhan kebutuhan asah, asih dan asuh sebagai upaya peningkatan kualitas hidup anak dengan leukemia pada penelitian ini dengan dengan menggunakan pendekatan teorl keperawatan middle range Self Efficacy menurut Barbara Resnick. Proses perubahan perllaku ibu menurut teorl ini dipengaruhi oleh sumber self efficacy, self efficacy, faldor personal, lingkungan dan outcome expectation. Sumber self efficacy terdiri atas pengalaman lang sung, pengalaman dari orang lain, persuasi verbal dan mekanisme koping. Faktor lingkungan dalam penelitian pn adalah program family centerd care yang dijalankan oleh perawat dan karakterlstik personal ibu dengan anak leukemia adalah usia, tingkat pendidikan, lama merawat anak, kesedihan kroms dan kualitas bidup ibu. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain explanative observational dengan pendekatan cross sectional, untuk mengetahui causa dan effect dari suatu peristiwa. Penelitian ini dilaksanakan diruang hematologi anak Bona 1 RSUD Dr Soetomo Surabaya, pada tanggal 17 April 2014 sampai dengan 17 Mei 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dengan anak terdiagnosa leukemia yang dirawat diruang hematologi anak Bona 1 RSUD Dr Soetomo Surabaya. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling dengan kurun waktu selruna 1 bulan. Sampel yang didapatkan. daIam penelitian ini sejumlah 20 orang ibu dengan kriteria inldusi adalah 1) ibu yang bisa membaea dan menulis, 2) ibu dengan anak terdiagnosa leukemia lebih dati sarna dengan 4 minggu, 3) Ibu yang menunggu anak selama dirawat di rumah sakit dan 4) anak usia sekolah (6-12 tabun). flasil penelitian ini menunjukkan bahwa swnber self efficacy berpengaruh seeara signifikan terhadap parental self efficacy ibu, indikator yang paling dominan dalam membentuk sumber self efficacy adalah mekanisme koping dan yang kedua yaitu pengalaman dati orang lain, hasil ini sesuai pula dengan hasil diskusi kelompok. Faktor karakteristik personal ibu berpengaruh seeara signifikan pada parental self efficacy dan juga perilaku ibu. Indikator yang paling dominan dalam menyusun faktor personal ibu adalah tingkat pendidikan ibu, Parental Self Efficacy (PSE) ibu berpengarub secara signifikan terhadap perilaku ibu dalam asah, asih dan asub. Family centerd care (FCC) tidak memberikan pengaruh secara langsung terhadap perubaban perilaku ibu, namun FCC memberikan pengaruh terhadap faldor personal ibu terlebih dahulu untuk mengubah perilaku ibu. Perilaku ibu dalam asah, asih dan asub memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas bidup anak dengan leukemia. Model perilaku ibu dalam pemenuhan kebutuhan asalt, asib dan asub sebagai upaya peningkatan kualitas bidup anak dengan leukemia dapat dibentuk dari sumber self efficacy, parental self efficacy dan karakteristik personal ibu.
Actions (login required)
|
View Item |