SITI SHOFIY A NOVlTA SARI, - (2020) RESILIENSI RUMAH TANGGA MENGHADAPI BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BENGAWAN SOLO KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2019 (Studi di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
3. RESILIENSI RUMAH TANGGA MENGHADAPI BANJIR DONE.pdf Download (28MB) |
Abstract
Kawasan Asia-Pasifik menjadi kawasan paling rentan terhadap bencana di dunia. Indonesia adalah salah satu negara di kawasan ASEAN yang rawan bencana hidrometeorologis akibat iklim. Salah salu sungai yang sering menimbulkan bencana adalah Sungai Bengawan Solo, yang merupakan sungai terpanjang di Jawa dan wilayah terbesar yang dilintasi berada di Kabupaten Bojonegoro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui resiliensi rumah tangga menghadapi banjir di DAS Bengawan Solo di Kecamatan Kanor, Kabupalen Bojonegoro. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan data primer menggunakan kuesioner dengan mewawancarai kepala rumah tangga. Data dianalisis menggunakan Community Disaster Resilience Index (CDRI), untuk menggambarkan resiliensi rumah tangga dalam modal keuangan. modal manusia, modal alam, modal sosial, dan modal fisiko Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor indeks modal keuangan pada rumah tangga yang tinggal di daerah tidak terlindungi tanggl adalah 0,40 dan rumah tangga yang tinggal di daerah terlindungi tanggul adalah 0,47, yang berada dalam kategori resiliensi rendah. Skor indeks modal manusia dalam rumah tangga yang tinggal di daerah tidak lerlindung tanggul adalah 0.70 dan rumah tangga yang tinggal di daerah terlindung tanggul adalah 0,71, yang berada pada kategori resiliensi tinggi . Skor indeks modal alam pada rumah tangga yang tinggal di daerah tidak terlindung tanggul ada lah 0,80 (tinggi) dan rumah tangga yang tinggal di daerah terlindung langgul adalah 0,81 (sangat tinggi). Skor indeks modal sos ial pada rllmah tangga yang tinggal di daerah tidak terlindungi tanggul adalah 1.00 dan rumah langga yang tinggal di daerah terlindung tanggul adalah 1.00, sehingga berada pada kategori resiliensi sangat tinggi. Skor indeks modal fisik dalam rumah tangga yang tinggal di daerah tidak terlindung tanggul adalah 0,43 (sedang) dan rumah tangga yang tinggal di daerah terlindung tanggul ada lah 0,62 (tinggi). Kapasitas resiliensi rumah tangga menunjukkan skor indeks tinggi pada kedua kelompok rumah tangga yaitu masing-masing rumah tangga memiliki skor kapasitas resiliensi 0,67 (tidak terlindung tanggul) dan 0,72 (terlindung tanggul ). Kesimpulan: Kapasitas resiliensi rllmah tangga ada lah tinggi, terutama dalam modal manusia, modal alam dan modal sosial pada kedua kelompok rumah tangga menunjukkan skor resiliensi tinggi dan sangat tinggi, tetapi memiliki skor modal keuangan dan modal fisik yang sedang dan rendah.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | HOUSEHOLD RESILIENCE, BENGAWAN SOLO | ||||
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography > GF1-900 Human ecology. Anthropogeography | ||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Epidemiologi | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Dewi Puspita | ||||
Date Deposited: | 17 Jan 2025 07:47 | ||||
Last Modified: | 17 Jan 2025 07:51 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/134891 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |