NITA FERIANTI, - (2005) AKIBAT HUKUM PENGHAPUSBUKUAN KREDIT MACET (WRITE-OFF) PAD A BANK DAN NASABAH DEBITUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text NITA FERIANTI 030111208 U.pdf Download (23MB)

Abstract

Write-off adalah salah satu upaya terakhir yang diambil oleh bank dalam menangani kredit macet, sebelumnya bank melakukan restrukturisasi kredit terhadap kredit bermasalah yang berpotensia menjadi macet. Tujuan dilakukannya penghapusbukuan kredit (write-off) adalah untuk menjaga tingkat kesehatan bank dan mengurangi non performing loan (NPL) dalam neraca bank. Kriteria kredit yang dapat di write-off adalah apabila kredit sudah berada dalam kondisi macet yaitu terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari, usaha debitur mengalami penurunan dan mungkin ak:an terhenti, kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar. Tindakan penghapusbukuan kredit (write-off) hanya menimbulkan akibat hukum bagi pihak bank, yaitu dengan konsekuensi bank harns menyisihkan cadangan dana yang diperoleh dari keuntungan dan modal bank jika ingin melakukan tindakan write-off. Sebaliknya Write-off tidak menimbulkan akibat hukum terhadap nasabah debitur, karena Write-off tidak membebaskan nasabah debitur untuk tetap melaksanakan kewajibannya yaitu melunasi utangnya pada bank. Write-offhanya merupakan upaya administratif yang dilakukan oleh bank dengan memindahkan piutang yang macet dan tak tertagih ke dalam catatan khusus. Write-off tidak menghapuskan perikatan antara nasabah debitur dan bank. Setelah dilakukan write-off, hubungan hukum antara nasabah debitur dengan bank masih tetap sama seperti sebelum dilakukan penghapusbukuan kredit. Diantara mereka masih tetap mempunyai hubungan hukum pinjam-meminjam uang yang tertuang dalam perjanjian kredit bank.

Actions (login required)

View Item