Sri Suciati, - (1999) Hubungan Antara Pendidikan, Pekerjaan, Usia Terhadap Kecemasan Akan Peran, Harga Diri, Body Image, Klien Luka Bakar Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Text (FULLTEXT) Hubungan antara pendidikan pekerjaan usia thd kecemasan oleh Sri.pdf Download (12MB)

Abstract

Kecemasan merupakan reaksi emosional yang selalu terjadi pada klien yang dirawat di rumah sakit, khususnya klien dengan luka bakar yang mengalami luka bakar pada waj tangan, atau genetalia karena akan menimbulkan bekas dan jaringan parut bahkan kehilangan anggota tubuhnya karena amputasi. Faktor­ faktor yang menyebabkan kecemasan mempunyai dampak terhadap konsep dirinya, terutama peran, harga diri dan body image. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana faktor kecemasan mempunyai dampak terbadap konsep dirinya, penelitian ini dilakukan di lnstansi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo Surabaya, desain penelitian menggunakan diskriptif crooss sectional, sample diambil dengan cara concekutive sample dengan jumlah 10 orang, data dikumpulkan dengan kuisioner, kemudian ditabulasi dalam presentasi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pekerjaan, pendidikan, usia, mempengaruhi konsep dirinya. Secara rinci basil semua responden dengan pekerjaan yang bervariasi menyatakan perannya terganggu tak ada yang menyatakan tak terganggu, harga diri terganggu atau merasa malu sebanyak 80 % dan yang menyatakan tak malu 20% dan body image kurang sempurna sebanyak 80% dan yang merasa masih sempurna 20%. Pada pendidikan dasar SLTA 50% menyatakan perannya, harga diri, body image, terganggu, sedangkan pendidikan Akademi 20% menyatakan peran , harga diri, dan body image terganggu pada pendidikan SLTP perannya agak terganggu, harga diri malu 10%, tak malu 20%, serta body image 10% merasa kurang sempurna. Sedang pada usia yang dominan (26-40 tahun) menyatakan peran, harga diri dan body image terganggu. Kenyataan menunjukkan bahwa faktor pekerjaan, pendidikan dan usia menyatakan perannya, harga diri, body image terganggu karena disebabkan rasa putus asa, ketidak pastian terhadap kematian atau kecacatan yang mungkin timbul dan takut akan kehilangan pekerjaan atau tak bisa bekerja kembali, maka diperlukan dukungan dari keluarga dan masyarakat akan kekurangan dirinya.

Actions (login required)

View Item