Pesawat Udara Sebagai Objek Jaminan Dalam Pemberian Kredit Perbankan

Laurencia Ika Merdekawati, S.H. (2008) Pesawat Udara Sebagai Objek Jaminan Dalam Pemberian Kredit Perbankan. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (FULLTEXT)
Laurencia Ika Merdekawati, S.H..pdf

Download (15MB)
Official URL: https://lib.unair.ac.id/wplib

Abstract

Konsep hipotik pesawat terbang sebagai jaminan kredit dalam hal ini berkaitan dengan perlindungan terhadap kegiatan pemberian kredit dan kepastian akan pengembalian kredit yang telah dikucurkan. Hipotik mencakup apa yang dimaksud dengan pesawat udara. Dalam pengertian casco motor, skrup pesawat, tustel radio dan segala benda yang dipergunakan pada pesawat itu, baik untuk selamanya maupun sementara Bahwa hipotik pesawat terbang sebagai jaminan kredit dalam hal ini dipahami sebagai suatu mekanisme yang bekerja untuk tujuan memberikan kepastian dan keamanan hak bagi bank atas pengembalian dana yang telah dikucurkan dalam bentuk kredit. Penyelesaian terhadap kredit bermasalah ini harus dilakukan bank dengan cepat dan tepat, agar bank tidak terjerumus ke dalam keadaan yang merugikan kegiatan usahanya. Eksekusi terhadap objek jaminan kredit merupakan langkah terakhir penyelesaian kredit macet. Notaris sebagai pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki untuk di nyatakan dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan memberikan grosse, salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang perbuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain. Pesawat terbang dan helikopter yang dijaminkan wajib di asuransikan. Di lihat dari berlakunya asas kebebasan berkontrak dalam hukum perjanjian Indonesia kewajiban mengasuransikan ini merupakan pembatasan terhadap kebebasan dari kreditur dan debitur dalam membuat perjanjian. Kewajiban mengasuransikan pesawat terbang dan helikopter di benarkan untuk melindungi pihak ketiga, sebagaimana kita ketahui pesawat terbang dan helikopter dapat mencelakai orang-orang lain, misalnya pesat terbang itu menabrak rumah karena take off yang gagal, melakukan lending yang gagal atau jatuh di tengah-tengah perumahan atau kerumunan orang. Untuk mengurangi resiko dalam pinjaman kredit yang menggunakan pesawat terbang dan helikopter, pihak kreditor dapat melakukan mengucuran kredit dengan cara sindikasi yaitu kredit yang di berikan oleh dua atau lebih lembaga keuangan dengan persyaratan dan kondisi yang serupa, menggunakan dokumentasi yang umum dan ditata usahakan oleh suatu agen bank dari proses solisitasi(permintaan pinkaman) nasabah sampai dengan proses penandatanganan.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Perbankan, Kredit, Pengadaan Barang
Subjects: H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance
H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG1501-3550 Banking
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K1700-1973 Social legislation
Divisions: 03. Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum
Creators:
CreatorsNIM
Laurencia Ika Merdekawati, S.H.NIM030510566-N
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMoch. Isnaeni, Prof. Dr. H. , S.H., MS.NIDN0013015603
Depositing User: shiefti dyah alyusi
Date Deposited: 05 Feb 2025 08:07
Last Modified: 05 Feb 2025 08:07
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/135697
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item