ANDREAS C. HARRY PRASETYA, 038411996
(1989)
PROSPEK PERKEMBANGAN GAGASAN ZONA BEBAS NUKLIR DI ASIA TENGGARA (SEBUAH BAHASAN TERHADAP DEKLARASI KUALA LUMPUR TAHUN 1971).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Deklarasi Kuala Lumpur tahun 1971 yang berisi
gagasan Zona Bebas, Damai, dan Netral di kawasan Asia Tenggara, memerlukan waktu yang lama untuk dapat mewujudkannya. Apalagl dengan adanya konflik di Indocina, di mana Vietnam melakukan penyerangan ke Kamboja, dan mengundang keterlibatan negara-negara "Super Power", membuat gagasan ZOPFAN terhambat perwujudannya, Karena dengan adanya konflik Kamboja membuat prinsip-prinsip ZOPFAN disimpangi, antara lain campur
tangan negara asing di kawasan Asia Tenggara* Juga adanya pangkalan militer AS di Philippina membuat agak lama terwujudnya ZOPFAN
b. Agar Deklarasi Kuala Lumpur tahun 1971 atau Deklarasi ZOPFAN tidak "hilang", maka negara-negara ASEAN telah menentukan langkah atau tahapan awal untuk dapat mencapai ZOPFAN, yaitu dengan gagasan membentuk Zona Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara, Seperti yang dikatakan
oleh beberapa menteri luar negeri negara-negara ASEAN, dan yang tercantum dalam Deklarasi Manila tahun 1987, serta dalam Joint Press Statement Meeting of the ASEAN Heads of Government, Manila, Desember 1987, bahwa pembentukan Zona Bebas Senjata Nuklir adalah langkah awal dan prasyarat tercapainya ZOPFAN
Actions (login required)
|
View Item |