Pengembangan Sistem Dispersi Padat Ezetimibe Dengan Matriks Poloxamer 407 (Dibuat Dengan Metode Peleburan)

Rojikin (2015) Pengembangan Sistem Dispersi Padat Ezetimibe Dengan Matriks Poloxamer 407 (Dibuat Dengan Metode Peleburan). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL .pdf

Download (304kB)
[img] Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK .pdf

Download (153kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI .pdf

Download (370kB)
[img] Text (BAB I)
4. BAB I PENDAHULUAN .pdf

Download (308kB)
[img] Text (BAB II)
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA .pdf

Download (374kB)
[img] Text (BAB III)
6. BAB III KERANGKA KONSEP .pdf

Download (201kB)
[img] Text (BAB IV)
7. BAB IV METODE PENELITIAN .pdf

Download (349kB)
[img] Text (BAB V)
8. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf
Restricted to Registered users only until 6 May 2023.

Download (427kB) | Request a copy
[img] Text (BAB VI)
9. BAB VI PEMBAHASAN .pdf
Restricted to Registered users only until 6 May 2023.

Download (299kB) | Request a copy
[img] Text (BAB VII)
10. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .pdf
Restricted to Registered users only until 6 May 2023.

Download (187kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
11. DAFTAR PUSTAKA .pdf

Download (161kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
12. LAMPIRAN .pdf
Restricted to Registered users only until 6 May 2023.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ezetimibe adalah obat penghambat absorbsi kolesterol yang diindikasikan untuk digunakan sebagai monoterapi atau dalam kombinasi dengan statin untuk pengobatan hiperkolesterol primer. Ezetimibe termasuk dalam Biopharmaceutics Clasification Sistem (BCS) kelas II, karena memiliki kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi (Lalwani et al., 2013). Untuk mengatasi masalah disolusi dan bioavailabilitas karena kelarutan yang rendah dari ezetimibe, maka dibuat dispersi padat. Untuk meningkatkan laju disolusi obat, dapat dilakukan dengan penambahan adsorben dalam dispersi padat, sehingga meningkatkan luas permukaan efektif obat dan menyebabkan peningkatan laju disolusi (Parmar et al.,2011). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan laju disolusi ezetimibe dengan pembuatan dispersi padat adsorpsi permukaan. Pada penelitian ini dibuat dispersi padat ezetimibe-poloxamer 407 dengan perbandingan 1:1.1:2; 1:3 dan dispersi padat adsorpsi permukaan dengan adsorben Avicel PH 101-laktosa monohidrat (1:2) dengan perbandingan ezetimibe-poloxamer 407-adsorben 1:1:8; 1:2:7 dan 1:3:6 dengan metode peleburan. Selanjutnya dilakukan uji disolusi dan karakterisasi difraksi sinar-X dan Differential Thermal Analysis (DTA) terhadap dispersi padat dan dispersi padat adsorpsi permukaan. Hasil uji disolusi dan karakerisasi kemudian dibandingkan dengan ezetimibe murni. Uji disolusi dilakukan dengan menggunakan pengaduk tipe II (dayung) dengan kecepatan pengadukan 50 rpm, media larutan SLS 0,45 % dalam dapar asetat 0,05 M pH 4,5 sebanyak 500 ml pada suhu 37±0,5oC. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan efisiensi disolusi pada dispersi padat dan dispersi padat adsorpsi permukaan dibandingkan dengan ezetimibe murni, dispersi padat 1:3˃1:2˃1:1 dan dispersi padat adsorpsi permukaan 1:3:6>1:2:7>1:1:8. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan meningkatnya jumlah poloxamer 407 meningkatkan laju disolusi, sebab poloxamer 407 yang merupakan surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga meningkatkan pembasahan (Vyas et al.,2009). Dari hasil tersebut juga diketahui bahwa efisiensi disolusi dispersi padat adsorpsi permukaan 1:1:8 > dispersi padat 1:1, dispersi padat adsorpsi permukaan 1:2:7 > dispersi padat 1:2 dan dispersi padat adsorpsi permukaan 1:3:6 > dispersi padat 1:3. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan penambahan adsorben dapat meningkatkan laju disolusi dari dispersi padat karena ezetimibe teradsorpsi halus di permukaan adsorben sehingga dapat lebih meningkatkan pembasahan. Hasil difraksi sinar-x ezetimibe murni memberikan puncak intensitas yang tinggi pada sudut 2θ : 7,79°; 8,15°; 13,8°; 15,7° dan 29,65°yang tidak terganggu oleh intensitas dari poloxamer 407, Avicel PH 101 dan laktosa monohidrat. Hasil difraktogram dari dispersi padat 1:1; 1:2; 1:3 dan dispersi padat adsorpsi permukaan 1:1:8; 1:2:7; 1:3:6, pada sudut tersebut mengalami penurunan intensitas ezetimibe bila dibandingkan dengan ezetimibe murni. Intensitas puncak difraksi tersebut menurun seiring dengan peningkatan jumlah poloxamer. Masih adanya puncak difraksi dari ezetimibe pada dispersi padat dan dispersi padat adsorpsi permukaan menunjukkan bahwa peningkatan laju disolusi dispersi padat dan dispersi padat adsorpsi permukaan tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan bentuk kristalin ezetimibe menjadi amorf, tetapi lebih dipengaruhi oleh adanya pembasahan dan solubilisasi dari poloxamer 407. Hasil karakterisasi DTA menunjukkan puncak ezetimibe yang tajam sudah tidak nampak pada dispersi padat karena ezetimibe terlarut dalam poloxamer 407 yang melebur (Parmar et al., 2011)

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF F 14 15 Roj p
Uncontrolled Keywords: Ezetimibe
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmastika
Creators:
CreatorsNIM
RojikinNIM051111114
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBambang WidjajaNIDN-
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 12 Feb 2016 12:00
Last Modified: 06 May 2020 14:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14186
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item