Dien Prafitri Hangeswari, 070116456 (2006) IMPLIKASI PENINGKATAN KAPABILITAS MILITER CHINA TERHADAP STABILITAS KEAMANAN ASIA TIMUR . Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-hangeswari-1213-fishi1-k.pdf Download (321kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-hangeswari-1213-hi_10_06.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

China telah tumbuh menjadi kekuatan regional yang patut diperhitungkan di Asia Timur. Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, memberikan alokasi yang semakin besar pula untuk pembangunan militer. Dilihat dari anggaran belanja militernya yang meningkat secara signifikan tiap tahun, adanya modernisasi kekuatan militer baik kuantitatif maupun kualitatif semakin menunjukkan perkembangan terhadap postur kapabilitas militernya. Meningkatnya postur militer China tersebut memicu reaksi negara-negara lain di Asia Timur. Tujuan penelitian dan permasalahan yang diangkat adalah mengetahui implikasi yang disebabkan oleh meningkatnya kapabilitas militer China tersebut terhadap stabilitas keamanan Asia Timur. Kerangka pemikiran yang digunakan untuk menganalisis dan menjelaskan permasalahan tersebut adalah teori dan konsep antara lain, military force sebagai elemen power tradisional; balance of power, serta teori konflik dan stabilitas kawasan dalam konteks sebab-sebab perang. Kemudian sebagai peringkat analisisnya digunakan unit analisis kelompok negara-bangsa yang menjelaskan dinamika situasi Asia Timur dan unit eksplanasi negara-bangsa untuk menjelaskan peningkatan kapabilitas militer China yang semakin signifikan. Penelitian tentang "Implikasi peningkatan kapabilitas militer China terhadap stabilitas keamanan Asia Timur" ini bertipe eksplanatif. Untuk kepentingan pengumpulan data dan infonnasi, digunakan studi kepustakaan yang merupakan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal maupun media lain. Dalam pembatasan penelitian, untuk unit analisis kelompok negara-bangsa, periode masa Perang Dingin digunakan untuk menjelaskan terbentuknya balance of power di Asia Timur. Sementara itu, untuk unit eksplanasi negara-bangsa, periode tahun 1990 hingga 2005 digunakan sebagai batasan untuk menunjukkan peningkatan kapabilitas militer China yang mendapatkan momentum pasca Perang Dingin. Setelah data-data dan infonnasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dikumpulkan dan dianalisis, ternyata diperoleh beberapa temuan. Berdasarkan temuan-temuan data tersebut, disimpulkan bahwa peningkatan kapabilitas militer China berimplikasi terhadap stabilitas keamanan Asia Timur dalam hal menimbulkan terganggunya balance of power. Temuan data menyebutkan situasi keamanan Asia Timur akibat perubahan kapabilitas militer China, dilihat dari berbagai konflik yang terjadi, mempengaruhi balance of power di Asia Timur. Konflik-konflik tersebut antara lain masalah klaim kedaulatan seperti konflik China-Taiwan, masalah teritorial maupun perebutan sumber daya. Temuan lain adalah peningkatan kapabilitas militer China ini mendapat respon dari negara-negara Asia Timur selain dengan merapatkan aliansi, juga memperkuat pertahanan melalui akuisisi peralatan militer yang dapat menggiring ke kondisi perlombaan senjata yang anarkis.

Actions (login required)

View Item