Nur Maya Sari, 070610113
(2010)
Gerbang Dayaku: Politik Penanggulangan Kemiskinan Di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan dalam hal-hal yang
berhubungan erat dengan kualitas hidup seperti makanan, pakaian, tempat berlindung
dan air minum. Serta kemiskinan dapat terjadi karena kurangnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan. Kemiskinan
merupakan permasalahan yang bersifat kompleks dan tidak dapat diatasi oleh satu
paradigma saja Dalam hal ini, negara memiliki peranan penting karena negara adalah
organisasi yang berorientasi pada tujuan tertentu yang terbentuk oleh pemegang
kekuasaan. Sehingga negara memiliki suatu legitimasi politik untuk menciptakan
suatu kebijakan yang berusaha menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Kemiskinan tidak dapat diatasi dengan satu paradigma saja, karena perbedaan latar
belakang dari masing-masing daerah di suatu negara. Tiap daerah memiliki ciri-ciri
unik yang berkaitan dengan faktor geografis,ekonomi,budaya, sosial dan demografis.
Sehingga setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan
tidak bisa disamaratakan di seluruh daerah. Maka dengan memaknai otonomi daerah
sebagai salah satu jalan keluar untuk memajukan daerah dan mengentas kemiskinan,
maka saya mencoba mengangkat isu penting mengenai program di daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara yaitu Gerbang Dayaku (Gerakan Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat Kutai Kartanegara). Suatu program yang memiliki tujuan
utama yaitu pro dalam menyejahterakan rakyat dan memajukan daerah. Gerbang
Dayaku berusaha memajukan daerah dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya
ix
alam, yang menjadi penghasil terbesar daerah. Akan tetapi, tidak terlepas dari adanya
kepentingan pribadi antar aktor yang menjalankan kebijakan tersebut. Maka Gerbang
Dayaku dalam usaha penanggulangan kemiskinan masih kurang berjalan dengan baik
dan berhasil. Karena apabila berbicara masalah kebijakan pasti akan ada yang
diuntungkan dan dirugkan dalam rumusan kebijakan tersebut. Sering kali kebijakan
pemerintah tentang pengentasan kemiskinan dirasa kurang berhasil dimata
masyarakat
Translation:
Poverty is a situation where there is a shortage of things
closely related to the quality of life such as food, clothing, shelter
and drinking water. And poverty could be due to a lack of access to
education and employment that is able to overcome the problem of poverty. Poverty
is a problem that is complex and can not be solved by one
Just In this paradigm, the state has an important role because the state is
goal-oriented organization formed by the holders of certain
power. So that the country has a political legitimacy to create
a policy that tried to solve the problem.
Poverty can not be solved by one paradigm alone, because of differences in background
rear of each region within a country. Each region has its characteristics
uniquely associated with geographical factors, economic, cultural, social and demographic.
So that every policy made by government to address poverty
can not be generalized throughout the region. So with a sense of regional autonomy
as one way out to promote regional and mengentas poverty,
then I tried to raise important issues about the program within the Regency
Aquatic mammal that is Dayaku Gate (Movement and Development
Community Empowerment aquatic mammal). A program that has a purpose
main pro and advance the welfare of the people in the area. Gate
Dayaku trying to advance the region by utilizing the wealth of resources
ix
nature, which became the largest producing region. However, not in spite of
personal interests among actors who run the policy. And Gate
Dayaku in efforts to reduce poverty still lack running well
and succeed. Because if the talk there will be policy issues that
disadvantaged and dirugkan in the formulation of policy. Often policy
government on poverty alleviation it is less successful in the eyes
community
Actions (login required)
|
View Item |