Tri Anggraini, 070517664 (2009) ALASAN INDONESIA BELUM MERATIFIKASI FRAMEWORK CONVENTION ON TOBACCO CONTROL (FCTC). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-anggrainit-18493-fis.hi.1-k.pdf Download (359kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-anggrainit-15225-fis.hi.1-a.pdf Restricted to Registered users only Download (865kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Alasan Indonesia Belum Meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC”). Dimulai dengan disetujuinya FCTC pada sidang WHO tahun 2003, konvensi ini telah menjadi hukum internasional pertama dibidang kesehatan, terutama untuk mengatasi epidemi tembakau. FCTC dibuat sebagai upaya dari masyarakat internasional untuk mengendalikan konsumsi tembakau. Indonesia yang secara aktif ikut serta dalam perumusan FCTC sebagai drafting committe, hingga saat ini belum meratifikasi FCTC. Bahkan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang belum meratifikasi Konvensi ini. Dari hal-hal tersebut, maka muncul pertanyaan mengapa Indonesia belum meratifikasi FCTC? Penelitian ini menggunakan level analisis negara bangsa. Teori yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab Indonesia belum meratifikasi FCTC adalah Teori Kebijakan Luar Negeri, Policy Influncer, Konsekuensi Ratifikasi Perjanjian Internasional, dan Perspektif Strategi. Dari teori tersebut, maka terdapat dua hipotesis untuk menganalisis faktor-faktor penyebab Indonesia belum meratifikasi FCTC. Pertama, berasal dari faktor internal yaitu pandangan Indonesia terhadap industri rokok; Indonesia sudah memiliki regulasi nasional tentang pengendalian tembakau; dan adanya pengaruh dari policy influencers. Kedua, berasal dari faktor eksternal, yaitu kurangnya dorongan atau stimulus dari masyarakat internasional. Definisi konseptual dan operasional dalam penelitian ini adalah ratifikasi dan konvensi. Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanasi dengan ruang lingkup penelitian tahun 2003-2008. Teknik pengumpulan datanya dengan studi pustaka dan teknik analisis datanya adalah kualitatif. Dengan pemaparan teori dan konsep tersebut, diharapkan bisa secara komprehensif dan tepat sasaran dalam menjelaskan faktor-faktor penyebab Indonesia belum meratifikasi FCTC. Setelah dilakukan analisis, maka kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa hipotesis pertama dan hipotesis kedua dapat diterima. Kata Kunci: Indonesia, FCTC, ratifikasi, pengendalian tembakau
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK 2 Fis.HI.15/10 Ang a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | INTERNATIONAL TRADE TOBACCO INDUSTRY | ||||||
Subjects: | T Technology > TS Manufactures > TS2220-2283 Tobacco industry | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Hatra Iswara | ||||||
Date Deposited: | 02 May 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 20 Aug 2016 07:49 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14848 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |