Agnes Rosari Dewi, 070517716 (2009) Kosmopolitanisme dan Nasionalisme dalam Proses Integrasi Eropa: Studi Kasus Dukungan Pemerintah dan Rakyat Prancis terhadap Integrasi Eropa. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-dewiagnesr-18436-fis.hi.0-k.pdf Download (445kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-dewiagnesr-15156-fis.hi.0-k.pdf Restricted to Registered users only Download (893kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Kosmopolitanisme dan Nasionalisme dalam Proses Integrasi Eropa: Studi Kasus Dukungan Pemerintah dan Rakyat Prancis terhadap Integrasi Eropa”. Kosmopolitanisme dan nasionalisme dipandang sebagai driving forces yang berlawanan. Karena keduanya berlawanan, maka tarik-menarik pengaruh kosmopolitanisme dan nasionalisme terhadap proses integrasi sangat menarik untuk diteliti. Dengan latar belakang paradoks kosmopolitanisme dan nasionalisme yang terjadi di Prancis, pertanyaan penelitiannya yaitu bagaimana kosmopolitanisme, yang terlihat dalam dukungan pemerintah Prancis dan nasionalisme, yang berkembang di kalangan rakyat Prancis, mempengaruhi proses integrasi yang terjadi di Eropa? Kosmopolitanisme dalam penelitian ini dipahami sebagai pemindahan pengakuan identitas politik kepada institusi yang lebih tinggi, yang tercermin dalam dukungan mayoritas pemerintah eksekutif Prancis terhadap proses integrasi Eropa. Dukungan kuat terutama ditunjukkan dua negarawan Prancis penggagas integrasi, Jean Monnet dan Robert Schuman. Kosmopolitanisme berkembang sepanjang proses integrasi Eropa berlangsung, walaupun perkembangannya diwarnai pasang-surut. Kosmopolitanisme yang ditunjukkan pemerintah eksekutif menunjukkan solidaritas Prancis terhadap negara-negara anggota UE yang lain. Kosmopolitanisme mampu memperkuat proses integrasi, terutama dalam bidang integrasi yang bersifat low politics seperti integrasi ekonomi, sosial budaya, dan sebagainnya. Sedangkan nasionalisme yang berkembang di Prancis tercermin dalam sikap eurosceptics yang ditunjukkan tidak hanya rakyat Prancis tapi juga sebagian pemerintah eksekutif seperti Charles De Gaulle serta sebagian besar elit politik partai yang duduk di parlemen. Nasionalisme mendorong Prancis bersikap eksklusif serta berusaha melindungi identitas politik dan kedaulatan yang terkikis oleh arus integrasi. Nasionalisme terutama mampu menghambat proses integrasi di bidang high politics seperti integrasi politik dan keamanan. Kata Kunci: kosmopolitanisme, nasionalisme, Prancis, integrasi, dan Eropa.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK 2 Fis.HI.04/10 Dew k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | INTERNATIONAL LAW WORLD POLITICS | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations > JZ1305-2060 Scope of international relations. Political theory. Diplomacy | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Hatra Iswara | ||||||
Date Deposited: | 28 Apr 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 20 Aug 2016 07:40 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14850 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |