Hafidz Rizal, 070417351 (2009) KEBUDAYAAN POPULER JEPANG SEBAGAI SOFT POWER TERHADAP INDONESIA : KEBIJAKAN PEMERINTAH JEPANG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-rizalhafid-18697-fis.hi.3-k.pdf Download (393kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-rizalhafid-15455-fis.hi.3-k.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kebudayaan populer Jepang merupakan salah satu kebudayaan yang mendunia selain kebudayaan Amerika. Hal ini terjadi di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia, disini produk budaya populer Jepang sudah diterima masyarakat sejak puluhan tahun yang lalu dan mampu menciptakan gambaran yang baik tentang Jepang. Jepang mengirimkan kebudayaannya sebagai soft power demi mendapatkan hegemoni atas negara lain untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Dalam proses penyebarannya sendiri pemerintah Jepang mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan penyebaran budaya seperti yang tertera dalam Diplomatic Bluebook serta membentuk badan-badan yang mendorong penyebaran budaya seperti Japan Foundation. Dalam skripsi ini penulis mencoba menjelaskan fenomena penyebaran budaya ini menggunakan teori hegemoni dari Antonio Gramsci serta konsep kebijakan luar negeri, kepentingan nasional serta soft power dan kebudayaan populer. Kesimpulan sementara dari skripsi ini adalah pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan untuk menggunakan kebudayaan populernya yang sudah mendunia untuk mendapatkan keuntungan ekonomis dari pengeksporan komoditas kebudayaan populer dan penggunaan komoditas tadi sebagai soft power untuk menghegemoni Indonesia demi mencapai kepentingan nasional Jepang.

Actions (login required)

View Item