NOXY CITREA BRIDARA, 070417426 (2008) PENERIMAAN KHALAYAK TERHADAP TA'ARUF TOKOH FAHRI DAN AISHA DALAM FILM AYAT-AYAT CINTA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-bridaranox-8960-abstract-8.pdf Download (332kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
15163.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Film Ayat-Ayat Cinta (AAC) menjadi fenomena baru di jagat industri film nasional. Tidak hanya membukukan jumlah penonton lebih dari 3,5 juta orang termasuk Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, film ini juga berhasil memborong lima penghargaan pada Festival Film Bandung. Dr Din Syamsudin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, bahkan menyebutnya sebagai tontonan wajib umat muslim. Di dalam film ini mengalir cerita cinta yang tidak populer. Para tokohnya ditampilkan tidak mengenal proses pacaran, namun diganti dengan ta'aruf. Ta'aruf adalah proses perkenalan dan pendekatan antara laki-laki dan perempuan yang hendak menikah. Ta'aruf yang ditampilkan Fahri dan Aisha dalam film ini, berbeda dengan proses menuju pernikahan yang umum berkembang di masyarakat. Prosesnya relatif singkat tanpa penjajagan dan pacaran tapi hanya kenalan dan langsung menikah. Bagi sebagian orang, ta'aruf yang ditampilkan dalam film Ayat-Ayat Cinta menjadi sebuah wacana baru. Hal tersebut di atas menarik peneliti untuk mengetahui bagaimana penerimaan khalayak terhadap ta'aruf tokoh Fahri dan Aisha dalam film AAC. Informan adalah khalayak penonton film, berusia 13 tahun ke atas, dan tidak sedang dalam ikatan perkawinan baik secara hukum maupun agama. Maksudnya, informan adalah mereka yang belum menikah (lajang) maupun duda atau janda. Pesan dalam film ini menurut asumsi peneliti bisa menjadi wacana menarik bagi khalayak yang tidak terikat hubungan perkawinan. Terutama sebagai referensi dalam menentukan langkah selanjutnya, karena di kemudian hari mereka berpeluang menjejaki jenjang perkawinan. Penelitian ini menggunakan metode reception analysis untuk mengetahui penerimaan khalayak terhadap ta'aruf tokoh Fahri dan Aisha dalam film Ayat-Ayat Cinta. Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian ini yaitu Cultural Studies, Reception Analysis sebagai Sebuah Metode Penelitian Khalayak, dan In Depth Interview sebagai Teknik Pengumpulan Data. Data hasil in-depth interview menghasilkan narasi-narasi kualitatif yang kemudian ditranskrip dan dianalisis untuk menjawab perumusan masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ta'aruf antara tokoh Fahri dan Aisha dimaknai sebagai hal yang asing, aneh, unik, dan tidak populer bagi informan. Pesan ta'aruf di dalamnya dipandang sebagai sebuah pilihan menuju jenjang pernikahan selain melalui proses pacaran. Bila dilihat dari satu sisi agama saja, sebenarnya ta'aruf adalah harga mati yang harus dijalani oleh informan beragama Islam. Namun latar belakang sosial budaya yang beragam membuat penerimaan informan pun menjadi bervariasi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis K 60/08 Bri p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | REALITY TELEVISION PROGRAM | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM701 Social systems P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P87-96 Communication. Mass media |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dewi Rekno Ulansari | ||||||
Date Deposited: | 15 Apr 2009 12:00 | ||||||
Last Modified: | 05 Jun 2017 22:14 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15163 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |