Robi Dharmawan, 070610348 (2012) RELASI KUASA ANTARA NEGARA, PASAR, DAN CIVIL SOCIETY Analisis Strukturasi Terhadap Upaya Penguatan Civil Society di Indonesia Pada Era Reformasi. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-dharmawanr-25120-3.abst-i.pdf Download (33kB) | Preview
	Text (full text) 8.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan ilmu sosial selama hampir dua ratus tahun terakhir telah ditandai oleh gejala dualisme. Pokok persoalannya terletak pada pertanyaan apakah struktur mendeterminasi individu, atau sebaliknya, eksistensi individu yang tampil mendeterminasi struktur. Di tengah sengketa dualisme itulah teori strukturasi hadir menawarkan ide baru, bahwasannya obyek kajian ilmu sosial bukanlah struktur, bukan pula pelaku, tetapi praktik sosial yang terjadi melalui proses dualitas di mana struktur dan individu/pelaku saling mengandaikan. Demikian halnya menyangkut kajian tentang kekuasaan. Teori struturasi memahami kekuasaan sebagai sebuah praktik sosial – hasil dari proses dualitas yang melibatkan sifat mengekang (constraining) dan memberdayakan (enabling) dari struktur, serta kapasitas individu untuk instropeksi dan menjaga jarak (reflexive monitoring of conduct). Artinya, betapapun kekuasaan memiliki sifat-sifat struktural, namun perubahannya dimungkinkan oleh eksistensi individu/pelaku sebagai faktor penentu de-rutinisasi. Dalam konteks globalisasi sekarang, banyak ilmuwan politik percaya bahwa kekuasaan tersebar pada sekurang-kurangnya tiga entitas yang saling berkontestasi yaitu negara (state), pasar (market), dan masyarakat sipil (civil society). Terkait hal ini, banyak pendapat muncul meramaikan perdebatan dalam khasanah akademis.

Actions (login required)

View Item