M. IRVAN MULIA HARAHAP, 070810394 (2012) AUTOMATON Refleksi Tentang Runtuhnya Budaya Dialogis Dan Munculnya Kepribadian Otomatis. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-harahapmir-25159-6.abstr-k.pdf Download (237kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 15320.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Budaya dialogis merupakan jati diri mahasiswa fisip yang asali. Senantiasa berdialog dalam diskusi, debat, dan menuangkan ide dalam tulisan adalah modal sosial yang mengakar. Inilah yang menjadikan fisip memiliki corak berbeda dengan kampus lain. Dialog ide-ide segar dan kritis kerap meramaikan ruang-ruang kelas, ruang seminar, dan sudut-sudut kampus yang lain. Namun dalam era kebebasan reformasi justru budaya dialogis mengalami keruntuhan dalam tubuh kampus ini. Lalu bagaimana hiruk pikuk kampus diantara reruntuhan puing-puing budayanya sendiri? Gejolak apa yang tegah terjadi dalam diri mahasiswa fisip hingga budayanya sendiri ditinggalkan? Dan jalan keluar apa yang akan ditempuh? Penelitian ini hendak menggambarkan dalam kacamata psikoanalisa Erich Fromm tentang runtuhnya budaya dialogis yang diikuti lahirnya kepribadian baru dan perilaku yang diambil mahasiswa sebagai jalan keluar dalam menjawab tantangan era kebebasan reformasi. Penelitian ini menggunakan metode etnografi. Menjadi bagian dari kenyataan yang dikaji memungkinkan peneliti terlibat langsung dengan ragam aktivitas di lapangan dan berinteraksi langsung dengan nilai yang ada. Hal ini menjadikan peneliti mampu membingkai kenyataan dengan seksama dan menghadirkannya dalam narasi reflektif. Ternyata tidak selamanya kebebasan mendatangkan kesempatan membangun diri. Kenyataannya kita lah yang lari dari kebebasan itu sendiri. Hasilnya adalah runtuhnya budaya dialogis yang diikuti perubahan kepribadian dan keputusan lari darinya. Keputusan ini tercermin mulai dari cara berpikir, perilaku, kecenderungan sifat, dan orientasi kebebasan itu sendiri. Praktik ini bekerja dalam wilayah ketaksadaran dan dalam panduan otoritas tanpa nama

Actions (login required)

View Item