GREYTHA VIALINI, 071014012 (2014) PEMAKNAAN TUBUH IDEAL (studi deskriptif tentang pemaknaan tubuh ideal bagi komunitas XL’SO). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-vialinigre-34284-6.abstr-k.pdf Download (205kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 163.gdlhub-gdl-s1-2014-vialinigre-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tubuh ideal dambaan setiap masyarakat yang mempunyai tubuh obesitas. Obesitas bukan suatu penyakit yang membahayakan dalam masyarakat. Banyak yang beranggapan miring tentang tubuh obesitas ini, akan tetapi terdapat komunitas khusus obesitas di Surabaya yaitu XL’SO yang dapat membuktikan bahwa tubuh obesitas tidak memalukan. Dalam penelitian ini memfokuskan pada pemaknaan tubuh ideal terhadap komunitas XL’SO. Untuk menjawabnya digunakan teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer. Purposive adalah teknik yang digunakan untuk menentukan 6 orang informan. Penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif dan memilih lokasi Surabaya, Jawa Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancra mendalam kemudian dianalisis secara reduksi. Tubuh obesitas bukan hal yang ditakuti, banyak hal-hla positif yang dapat dilakukan. Tubuh obesitas bukan sesuatu yang membuat badan menjadi tidak melakukan sesuatu yang positif. Asalkan ada kemauan yang dapat menjadikan tubuh obesitas tidak seperti yang banyak di lihat. Berdasarkan hasil penelitian, dipaparkan mengenai pemaknaan tubuh ideal terhadap komunitas XL’SO, ditemukan jawaban, bahwa anggota komunitas memaknai tubuh ideal adalah tubuh yang banyak di idamkan banyak perempuan khususnya yaitu kurus dan tinggi. Namun tubuh ideal menurut informan juga bukan hal itu saja, melainkan yang lebih nyaman untuk dirinya sendiri entah itu gendut atau kurus. Anggota komunitas juga tertarik terhadap tubuh ideal salah satunya dikarenakan faktor dari keluarga. Anggota komunitas yang ingin memiliki tubuh ideal, banyak yang melakukan kegiatan menurunkan berat badan seperti olahraga sampai puasa. Dengan melakukan hal-hal tersebut pasti informan mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitar. Namun, di sisi lain terdapat hambatan, seperti pada proses penurunan berat badan. Para informan yang tidak kuat melakukan olahraga ataupun puasa, mereka pun mengkonsumsi obat dari dokter untuk menurunkan berat badan. Dan anggota komunitas pun mendapatkan hasil dari proses penurunan berat badan menurut keinginannya.

Actions (login required)

View Item