BAGUS SATRIA ERNANTO, 071014057 (2014) PEKERJA ANAK DI TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH (Studi Deskriptif Kehidupan Pemulung Anak di Tempat Penampungan Akhir Benowo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-ernantobag-34292-8.abstr-k.pdf Download (314kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 166.gdlhub-gdl-s1-2014-ernantobag-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, kehadiran pekerja anak bukanlah merupakan suatu hal yang baru. Pekerja anak mulai muncul menjelang abad ke-20 dimana pada awalnya mereka hanya bekerja di sektor domestik. Namun seiring berkembangnya waktu, banyak faktor yang menyebabkan anak beralih pekerjaan di sektor publik dan mungkin termasuk dalam sektor pekerjaan yang sangat berbahaya, salah satunya adalah pemulung. Pekerjaan sebagai pemulung bukanlah merupakan pekerjaan yang sesuai untuk anak yang di bawah umur karena beresiko pada terjadinya kekerasan pada anak, dan juga berdampak negatif terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak. Berdasarkan latar belakang diatas, difokuskan permasalahan yang pertama adalah apa yang menjadi faktor penyebab anak bekerja sebagai pemulung, yang kedua adalah tindak kekerasan apa yang dialami pemulung anak, dan yang ketiga adalah dampak pekerjaan pemulung anak terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan analisa kualitatif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sesuai kriteria. Lokasi penelitian di tempat pembuangan sampah Benowo kota Surabaya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan juga studi dokumentasi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor utama anak bekerja adalah faktor ekonomi, kebutuhan atas pendidikan dan kebutuhan gaya hidup, pekerjaan sebagai pemulung tidak melalui seleksi dan tidak membutuhkan ijasah, namun penghasilan dari bekerja sebagai pemulung dirasa cukup. Tindak kekerasan yang sering dialami anak adalah kekerasan fisik seperti dipukul, didorong sampai terjatuh, dijewer, kekerasan emosional seperti diasingkan, dipandang sebelah mata, dibentak di depan umum. Kekerasan verbal seperti makian dan umpatan kata-kata kasar, dan kekerasan seksual seperti pelecehan seksual, rabaan, dan obrolan yang kurang sopan.

Actions (login required)

View Item