YAN'S DEDDY PRASETYA, 070610459 (2011) STUDI DESKRIPTIF KINERJA APARAT DINAS PENGAIRAN DAN SATPOL PP DALAM PENERTIBAN PENAMBANG PASIR LIAR DI SUNGAI BRANTAS KABUPATEN MOJOKERTO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-prasetyaya-20188-fisan1-k.pdf Download (313kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
16159.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam dan sangat beragam, baik berupa sumberdaya dapat diperbaharui. Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contohnya pasir pasir merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi beragam, selain memiliki fungsi yang beragam pasir juga membawa berkah bagi sebagian masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di daerah yang terdapat banyak pasir, salah satunya yaitu Sungai Brantas. Disungai Brantas banyak terkandung pasir, masyarakat sekitar sungai ini menggantungkan hidupnya sebagai penambang pasir, seperti yang dilakukan masyarakat di mojokerto. mereka melakukan penambangan pasir secara liar yaitu menggunakan mesin penyedot pasir yang disebut ponton padahal dengan penggunaan alat ini mengakibatkan rusaknya sungai brantas itu sendiri. Maka dari itu untuk menertibkan mereka, Aparat dari Dinas PU Pengairan dan Satpol PP selaku penegak perda juga berupaya untuk menertibkan para penambang pasir liar ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di Sungai Brantas yang termasuk wilayah Kabupaten Mojokerto. Informan penelitian ini terdiri dari staf-staf Dinas PU Pengairan dan Satpol PP Kabupaten Mojokerto, yang menangani penambang pasir liar dan petugas lapangan yang terlibat dalam penertiban penambang pasir liar. Disamping itu, informan juga dikembangkan dengan mewawancarai sasaran kebijakan, dan pihak-pihak luar dari Dinas PU Pengairan dan Satpol PP yang memahami kinerja aparat Dinas PU Pengairan dan Satpol PP untuk keperluan triangulasi data. Total informan dalam penelitian ini sebanyak sepuluh orang. Informan dipilih dengan teknik ”purposive sampling”, yaitu dengan mewawancarai pihak-pihak yang dianggap paling memahami rumusan masalah yang diteliti. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan pendekatan Indepth Interview (wawancara mendalam), observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan secara kualitatif, yaitu melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis dilakukan dengan bertumpu pada hasil-hasil temuan data yang telah berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menemukan bahwa kinerja aparat belum bekerja secara optimal karena masih banyak penambang pasir yang masih bisa beroperasi meski sudah pernah tertangkap, ini menandakan bahwa proses penindaklanjutan terhadap penambang pasir belum bisa secara tegas, sehingga belum bisa memberikan efek jera kepada para penambang pasir liar.
Actions (login required)
View Item |