MOH AFIF, 070911070 (2013) STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL MANAJEMEN KONFLIK DALAM PENGELOLAAN KEBUN BINATANG SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-afifmoh-30189-9.abstr-k.pdf Download (358kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2014-afifmoh-30189-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Konflik internal yang terjadi di Kebun Binatang Surabaya kini telah berubah menjadi konflik terbuka di ruang publik, dan melibatkan banyak pihak. Hingga saat ini konflik masih terus berlangsung, sehingga menimbulkan dampak yang buruk terhadap pengelolaan maupun citra Kebun Binatang Surabaya di mata masyarakat luas. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah tentang sumber konflik dan bagaimana dampak konflik terhadap pengelolaan Kebun Binatang Surabaya, serta bagaimana manajemen konflik yang digunakan pihak-pihak yang terlibat konflik. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sumber dan dampak konflik serta resolusi dari konflik tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut, digunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penentuan informan dilakukan secara purposive sampling dan selanjutnya berkembang dengan menggunakan teknik snowball. Data diperoleh melalui proses observasi dan wawancara mendalam, serta memanfaatkan sumber data dokumen dan penelusuran online. Keabsahan data diuji melalui triangulasi sumber data, sehingga data yang disajikan merupakan data yang absah. Analisis dan interpretasi data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia baik yang diperoleh melalui wawancara mendalam maupun pemanfaatan sumber data dokumen, kemudian dipilah-pilah, dikombinasikan dan dikelompokkan serta menetapkan keterkaitan data tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, bahwa sumber konflik yang terjadi pada Kebun Binatang Surabaya dilatarbelakangi oleh kepentingan-kepentingan aktor yang terlibat konflik, seperti motif ekonomi serta politik. Konflik pada Kebun Binatang Surabaya secara umum memberikan dampak yang disfungsional. Akibat konflik yang berkepanjangan, ijin Lembaga Konservasi KBS dicabut oleh Kementerian Kehutanan sehingga Kebun Binatang Surabaya belum bisa menerapkan kebijakan-kebijakan secara krusial. Sedangkan dalam penyelesaian konfliknya, pihak-pihak yang terlibat konflik cenderung menggunakan model kompetisi (win & lose solution). Dimana dalam prosesnya dengan pengaturan sendiri, maupun intervensi pihak ketiga melalui pengadilan dan pendekatan legislasi.

Actions (login required)

View Item