OKKI AYU OKTRIA, 070912066 (2013) KEBIJAKAN PERDANA MENTERI YINGLUCK SHINAWATRA TERHADAP SENGKETA KUIL PREAH VIHEAR ANTARA THAILAND DAN KAMBOJA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-oktriaokki-28068-8.abstr-k.pdf Download (335kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-oktriaokki-28068-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Sengketa Kuil Preah Vihear antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung lama. Namun, konflik mengalami eskalasi semenjak kuil tersebut dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh United Nations Economics, Social and Cultural Organization (UNESCO). Berbagai usaha penyelesaian baik secara bilateral maupun regional telah dilakukan, namun hubungan kedua negara tidak kunjung mengalami perbaikan. Konflik yang terjadi justru meluas dari titik yang dipersengketakan. Diangkatnya Yingluck Shinawatra sebagai perdana menteri Thailand pada tahun 2011 membawa perubahan bagi perkembangan konflik. Berbagai kebijakan yang banyak bersifat diplomatis menjadikan hubungan kedua negara semakin membaik. Penelitian ini menyelidiki alasan Yingluck Shinawatra untuk menarik mundur pasukan dan memperbaiki hubungan antara Thailand dengan Kamboja. Untuk menjawab rumusan masalah penelitian, penulis menggunakan worldview sebagai faktor penentu bagi seorang pembuat keputusan politik luar negeri dan pendekatan feminisme. Implikasi worldview yang dimiliki kemudian mendorong seorang pembuat kebijakan melakukan tindakan tertentu. Salah satu yang memberikan pengaruh terhadap worldview seseorang adalah berkaitan dengan pendidikan dan karir yang ditekuni. Berdasarkan pendekatan teoritik yang digunakan, dapat diajukan argumentasi bahwa kebijakan Yingluck Shinawatra dalam Sengketa Kuil Preah Vihear antara Thailand dan Kamboja adalah dipengaruhi worldview-nya sebagai seorang pebisnis sebelum menjadi perdana menteri. Karir ini membentuk dua standar dalam pengambilan keputusan, yakni tanggung jawab sosial dan materialisme. Pendekatan feminisme yang lebih mengambil langkah rekonsiliatif. Dengan menggunakan studi pustaka dan analisis data, maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian eksplanatif ini mendukung argumentasi bahwa kebijakan Yingluck Shinawatra terkait Sengketa Kuil Preah Vihear dipengaruhi karirnya sebagai pebisnis yang membentuk dua standar dalam membuat kebijakan, yakni tanggung jawab sosial dan materialisme. Serta perannya sebagai seorang wanita yang lebih menggunakan penyelesaian masalah secara lebih rekonsiliatif.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.HI. 35/13 Okt a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | SENGKETA, KUIL | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG8011-9999 Insurance > HG8751-9295 Life insurance > HG8901-8914 Government policy. State supervision | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | shiefti dyah alyusi | ||||||
Date Deposited: | 11 Nov 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 31 Aug 2016 10:08 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16404 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |