Mohamad Febryansyah Yugo Saputra, 070917037 (2013) PROGRAM BERITA POJOK KAMPUNG (Studi Deskriptif Simbol dan Makna Boso Suroboyoan pada Program Berita Pojok Kampung di JTV). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-saputramoh-28274-6.abstr-k.pdf Download (65kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FISIP5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

komponen lainnya dalam unsur kebudayaan yang dapat ditemukan tiap-tiap bangsa di dunia. definisi dapat dikerucutkan pada studi Antropologi dengan disiplin ilmu Etnografi dan Linguistik dengan kajian latar belakang masalah tentang pengertian makna dan simbol dalam sebuah bahasa. Di Indonesia akan menjadi berbeda-beda karena terpisah berdasarkan kondisi geografis tiap-tiap daerah dan juga struktur lapisan sosial masyarakat. Dalam bahasa Jawa, perbedaan antara bahasa Jawa yang diucapkan oleh orang Jawa di Purwokerto dengan orang Jawa yang ada di Surabaya pasti sangat berbeda. Bahasa khas di Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan, terbentuk atas dasar kesamaan beberapa individu dalam satu komunitas atau wilayah yang sama. Ciri Boso Suroboyoan bersifat egaliter (sama atau sejajar) yang dimaksud adalah pemakaian bahasa ini tidak mengenal perbedaan usia, perbedaan status ekonomi dan status sosial. Kemudian Boso Suroboyoan dipakai dalam Program berita Pojok Kampung di televisi lokal JTV. Dengan kemunculannya ternyata menimbulkan reaksi positif dan negatif dari para pemirsa. Setelah dikaji dan dianalisa menggunakan teori strukturalisme dan hermeneutik menghasilkan sebuah data bahwa dalam penyampaiannya, Pojok Kampung menggunakan tiga aspek dalam konsep pembuatannya. Yaitu memunculkan Boso Suroboyoan yang dulu pernah ada kemudian sempat hilang, aspek yang kedua meneruskan bahasa yang ada dari jaman dahulu sampai sekarang. Dan yang terakhir adalah membuat kata-kata baru dalam Boso Suroboyoan.

Actions (login required)

View Item