FERRI DEVYANTO, 070912082 (2014) LATAR BELAKANG JEPANG MENGIRIM PASUKAN MILITER MELAKSANAKAN MISI NON-TEMPUR DI IRAQ TAHUN 2004-2008. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-devyantofe-30442-9.abstr-k.pdf Download (282kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) okt.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai alasan yang melatar belakangi kebijakan Jepang mengirimkan pasukan militer untuk melaksanakan misi non-tempur di Iraq pada tahun 2004-2008. Sejak kekalahannya pada Perang Dunia II, Jepang menjadi negara yang menganut prinsip pasifisme yang melarang Jepang menggunakan instrumen militer untuk menyelesaikan sengketa internasional, selain untuk pertahanan diri. Termasuk konstitusi Jepang tidak mengizinkan militer Jepang melaksanakan misi di luar negeri di luar misi Pasukan Perdamaian PBB. Namun, pada tahun 2003, pemerintah Jepang untuk pertama kalinya mengeluarkan kebijakan untuk menerjunkan militer ke luar negeri, yaitu ke Iraq guna melaksanakan misi bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi infrastruktur. Rumusan masalah yang hendak dijawab adalah mengapa Jepang mengambil kebijakan mengirimkan pasukan ke Iraq untuk membantu operasi okupasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Kerangka pemikiran yang digunakan untuk menjawabnya adalah adalah teori mengenai dilema aliansi. Teori ini menjelaskan mengenai kompleksitas bagi negara untuk menjaga komitmen dalam aliansi. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa Jepang mengalami dilema aliansi. Kebijakan mengirim militer ke Iraq merupakan respon Jepang untuk mengatasi dilema ini dan memperkuat komitmen Amerika Serikat dalam aliansi guna menghadapi instabilitas kawasan regional.

Actions (login required)

View Item