FAISAL ASH SHIDDIQ AMIR, 070912060 (2014) PRESTISE KEBANGKITAN OLAHRAGA SEBAGAI SARANA KEBANGKITAN DAMAI REPUBLIK RAKYAT CHINA (RRC). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-amirfaisal-30445-7.abstr-k.pdf Download (303kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Dalam tiga dekade terakhir China menjelma menjadi salah satu aktor penting dalam hubungan internasional. Identitas China sebagai Zhungguo alias great power kembali mencuat. Kekuatan ekonomi, militer dan olahraganya berhasil menduduki peringkat atas dunia. Namun, dalam bidang ekonomi dan militer China masih membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi negara terkuat di dunia. Nampaknya cara yang paling memungkinkan digunakan oleh China untuk menjadi kekuatan dunia tanpa membuat ketegangan politik maupun militer adalah dengan olahraga. Sebab, dibandingkan dengan instrumen ekonomi dan militer, olahraga memiliki resiko politik yang sangat kecil. Dari beberapa penelitian yang ada terlihat bahwa China sudah aktif menggunakan olahraga untuk menggapai kepentingannya tersebut sejak tahun 1978, yakni sejak masa kepemimpinan Deng Xiaoping. China sengaja memanfaatkan prestise olahraga agar dipandang oleh masyarakat internasional sebagai negara yang terkuat. Yang menarik perhatian adalah ketika kekuatan ekonomi dan militer China sudah termasuk dalam deretan atas dunia, lantas China justru memilih menggunakan olahraga sebagai instrumen untuk membangun national image negaranya sebagai negara terkuat di dunia. Ada indikasi bahwa China sedang menjalankan strategi kebangkitan damai agar tercipta suasana yang kondusif untuk memastikan kekuatan ekonomi dan militernya benar-benar menjadi yang terkuat di dunia.

Actions (login required)

View Item