SAEFUL ANWAR
(2011)
RESISTENSI PASAR TRADISIONAL (Studi di Pasar Pamenang Dan Pasar Sayur Pare Kabupaten Kediri).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Pasar tradisional sebagai lembaga sosial ekonomi yang lahir dari keaslian sistem sosial ekonomi indonesia tidak hanya sekedar sebagai bentuk wujud ekonomi kerakyatan, akan tetapi lebih dari itu dimana perkembangan pasar tradisional sebagai mata rantai perdagangan dapat memberi manfaat kehidupan bagi mereka yang tersisih dari pekerjaan formal dan pasar mampu menghidupi lebih dari apa yang bisa disediakan negara untuk kesejahteraan rakyatnya. Penanganan yang kurang berpihak mengenai pasar telah membuat eksistensi pasar semakin terdesak. Persoalan seperti lembaga perekonomian yang terbuka sehingga siapa saja bisa menjadi pedagang, persaingan dengan ritel atau pasar modern dalam kontesk ini yaitu sistem manajemen yang dipakai, tekanan dari kenaikan retribusi dan sewa loss/bedak dari tuntutan PAD daerah yang naik, serta pasar tradisional bukan opsi utama dari produsen pabrikan dalam menjadikan mitra distribusi menjadi faktor permercepat dari kelangkaan pasar tadisional. Persoalan tersebut dirumuskan dalam permasalahan penelitian ini yaitu bagaimana gambaran karakteristik sosial pedagang, bagaimana pola interaksi dan pranata yang berkembang, bagaimana bentuk mekanisme survial, bagaimana bentuk resistensi pedagang di pasar Pamenang dan Pasar Sayur Pare. Tipe Penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan mengambarkan persoalan yang diteliti dengan membatasi pada pedagang pasar tradisional, pasar tradisional, resistensi. Lokasi penelitian ini di pasar Pamenang dan di pasar Sayur Pare karena dinamika persoalan resistensi muncul ke masyarakat luas dipasar tersebut. Pengumpulan data dilakuan dengan mengunakan data primer yang diperoleh dari wawancara dengan informan dan data sekuder dari berbagai sumber yang mendukung permasalahan yang diteliti. Penentuan informan mengunakan purposive sampel dengan mewawancarai 8 informan sebagai informan primer yaitu pedagang dipasar Pamenang 4 dan pasar Sayur Pare 4 orang, disamping itu beberapa orang sebagai informan sekunder dimana mengetahui persoalan-persoalan yang dimaksud dalam penelitian sehingga realitas yang ada benar mengambarkan kondisi yang ada. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan triangulasi dimana tahapannya yaitu data ditranskrip, dikelompokkan, dianalisis sesuai persoalan yang dibahas. Dari studi ini dapat diketahui perilaku pedagang terkait respon terhadap persoalan dalam penelitian ini yaitu terbagi menjadi dua arus utama dimana pada satu arus menolak kebijakan pemerintah dan arus yang satunya menerima sebagai bentuk ketidak mampuan dan kepasrahan pedagang dalam menghadapi persoalan. Penolakan tersebut membuat konsolidasi diantara pedagang menguat dikarenakan akan mengancam keberlangsungan kehidupan pedagang. Sedangkan bentuk penolakannya dengan meminta tambahan waktu untuk diundur dalam pelaksanaan peraturan tersebut, disini pedagang mengartikan bahwa pengunduran tersebut digunakan untuk merubah peta kekuatan dimasa mendatang dan menghimpun potensi sumber daya yang ada guna mempertahankan status quo selama ini.
Actions (login required)
|
View Item |