FEBRYAN DENISTYA PERDANA (2010) KONSTRUKSI SOSIAL AJARAN PERGURUAN SILAT SETIA HATI Studi Mengenai Konflik Kekerasan Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo di Madiun. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Pencak silat sebagai warisan dari nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bela diri khas Indonesia, saat ini pencak silat diidentikkan dengan kekerasan, yaitu ditandai oleh beberapa konflik yang dilakukan oleh beberapa perguruan silat, seperti yang terjadi di Madiun. konflik kekerasan yang melibatkan anggota dua perguruan silat terbesar di Madiun, Yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) dan Perasudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo (SH Winongo). Klaim kepemilikan dan kebenaran ideologi ke-Setia Hati-an menjadi penyebab dari konflik antara SH Terate dan SH Winongo. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana anggota Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo mengkonstruksi pengetahuan ajaran perguruan silat, yang pada giliranya konstruksi mereka berpengaruh terhadap bagaimana konflik kekerasan antara kedua perguruan ini berlangsung hingga sekarang Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui peta konflik kekerasan antara perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo dan untuk memahami konstruksi ajaran Setia Hati anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo. Teori yang digunakan untuk menganalisis fenomena ini adalah teori konstruksi sosial yang dipopulerkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori tersebut memandang masyarakat sebagai proses yang berlangsung dalam tiga momen dialektis yang simultan itu – eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Tipe penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Beberapa informan akan diambildengan menggunakan teknik purposif. Metode pengumpulan data berupa hasil observasi dan wawancara mendalam (indepth interview) setelah itu data akan dianalisis dengan teknik analisis data. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah konstruksi ajaran Setia Hati dipahami oleh SH Terate da SH Winongo sebagai pegangan hidup, yang mengatur cara bersikap dan bertingkah laku di dunia untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup, ajaran ini bersifat sangat rahasia dalam artian hanya anggota perguran saja yang boleh tahu, ajaran ini sama-sama diyakini oleh kedua perguruan bahwa Eyang Soero lah yang menemukan dan mengembangkan. Dorongan atau kehendak untuk melakukan konflik kekerasan dengan anggota perguruan silat lain adalah sebuah peneguhan identitas suatu anggota perguruan silat, sehingga dalam perkembanganya klaim ajaran Setia Hati tidak berpengaruh lagi, akan tetapi lebih didasari oleh dendam terhadap konflik-konflik kekerasan sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK 2 Fis. S. 33/11 Per k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | SOCIAL CONFLICT ; SOCIAL CHANGE | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM811-821 Deviant behavior. Social deviance H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM831-901 Social change H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV6001-7220.5 Criminology > HV6201-6249 Criminal classes |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dewi Rekno Ulansari | ||||||
Date Deposited: | 25 Nov 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 28 Oct 2016 19:29 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16883 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |