ANDRIO SEPTIAN DWI CAHYA PUTRA
(2010)
MARITIME POWER INDONESIA SEBAGAI PENJAMIN KEPENTINGAN GEOPOLITIK DAN INTEGRITAS TERITORIAL NKRI DALAM MENGHADAPI PELANGGARAN AMERIKA SERIKAT DAN AUSTRALIA DI ALUR NON ALKI TIMUR BARAT.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah didominasi oleh perairan dengan ribuan gugusan pulau yang dikelilingi oleh laut teritorial sehingga Indonesia berpredikat negara kepulauan dan melahirkan konsepsi geopolitik Wawasan Nusantara. Sebagai negara kepulauan, Indonesia menetapkan tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) Utara-Selatan. Amerika Serikat dan Australia tidak puas dengan penetapan tiga ALKI kemudian menuntut dialokasikannya alur Timur-Barat sebagai ALKI. Untuk menegaskan kepentingannya, Amerika Serikat dan Australia melakukan berbagai pelanggaran di alur non ALKI Timur-Barat mengancam integritas dan eksistensi kedaulatan Indonesia. Ketidakmampuan maritime power Indonesia menghalau ancaman tersebut adalah salah satu wujud kelemahan dari implementasi geopolitik Wawasan Nusantara. Rumusan masalah penelitian ini adalah penyebab maritime power Indonesia tidak mampu melindungi kepentingan geopolitik Wawasan Nusantara melindungi kedaulatan teritorial NKRI di alur laut Timur-Barat ketika berhadapan dengan Amerika Serikat dan Australia. Permasalahan tersebut akan dianalisis menggunakan teori mengenai geopolitik kekuatan laut, teori kekuatan maritim, konsepsi kesadaran ruang dan kesadaran garis batas, serta konsepsi pentingnya keamanan jalur pelayaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan teknik analisis data kualitatif. Hipotesis dalam penelitian ini ada dua, pertama, Indonesia sebagai negara maritim tidak mampu melindungi kedaulatan teritorial menghadapi kepentingan Ameika Serikat dan Australia atas alur Timur-Barat. Kedua, Sikap tidak mampunya Indonesia dalam merespon desakan kepentingan tersebut merupakan akibat ketidakseriusan Indonesia menjamin kepentingan geopolitik Wawasan Nusantara sebagai pertahanan maritim. Indonesia tidak segera melengkapi alutsista vital bagi pertahanan maritim untuk merespon ancaman Amerika Serikat dan Australia. Temuan berdasarkan penelitian yang dilakukan ini menunjukkan bahwa kedua hipotesis yang diajukan penulis dalam bab pertama terbukti. Hipotesa kedua yang diajukan penulis terbukti dengan catatan tambahan. Faktor lain yang ditemukan peneliti memiliki pengaruh dalam pembuktian hipotesa kedua adalah masa pakai alutsista sudah kritis dan satuan radar untuk pertahanan maritim sampai saat ini belum terpenuhi sesuai kebutuhan.
Actions (login required)
|
View Item |