PENOLAKAN JEPANG TERHADAP RATIFIKASI AMANDEMEN KONVENSI BASEL (BASEL BAN AMENDMENT)

Yan Luby Widriyanti, 131569360 (2009) PENOLAKAN JEPANG TERHADAP RATIFIKASI AMANDEMEN KONVENSI BASEL (BASEL BAN AMENDMENT). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-widriyanti-16205-fishi4-k.pdf

Download (543kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-widriyanti-13610-fishi4-p.pdf
Restricted to Registered users only

Download (808kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini berjudul ”Penolakan Jepang Terhadap Ratifikasi Amandemen Konvensi Basel (Basel Ban Amendment)”. Sebagai negara industri besar di kawasan Asia dengan produksi limbah yang sangat besar, Jepang tidak bersedia meratifikasi amandemen Konvensi Basel yang merupakan sebuah regulasi untuk melarang perpindahan limbah bahan berbahaya dan beracun yang memiliki akibat negatif bagi lingkungan. Hal tersebut menjadi latar belakang diangkatnya rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini, yaitu: mengapa Jepang tidak bersedia meratifikasi amandemen Konvensi Basel? Penelitian bertujuan untuk menjelaskan alasan yang melatarbelakangi kebijakan Jepang dalam amandemen Konvensi Basel. Landasan pemikiran utama yang digunakan adalah konsep kebijakan luar negeri, persepsi strategis dan juga konsekuensi perjanjian internasional. Selain itu, pendekatan sejarah juga digunakan sebagai pendekatan yang memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai keterlibatan Jepang dalam Konvensi Basel. Ada beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, kelompok industri di memiliki peran yang signifikan dalam pembuatan kebijakan luar negeri Jepang. Dalam hal ini industri memiliki kepentingan untuk mengurangi limbah hasil produksinya dengan biaya yang lebih rendah. Kedua, Jepang memiliki pertimbangan strategis dalam menyikapi amandemen Konvensi Basel untuk melancarkan kerjasama ekonomi dengan negara-negara tetangganya. Hal tersebut dilakukannya dengan membuat definisi limbah yang berbeda dengan yang ada dalam konvensi. Oleh karena itulah Jepang menolak meratifikasi amandemen Konvensi Basel untuk menghindari konsekuensi larangan ekspor yang oleh Jepang samarkan dalam kerjasama ekonomi. Dengan demikian, Jepang tidak meratifikasi amandemen Konvensi Basel adalah karena Jepang lebih fokus terhadap kondisi domestic yang mengarah pada pertimbangan untung rugi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS HI 46/10 Wid p
Uncontrolled Keywords: INTERNATIONAL RELATIONS-POLICY
Subjects: J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Creators:
CreatorsNIM
Yan Luby Widriyanti, 131569360UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorLilik Salamah, Dra., MSi.UNSPECIFIED
Depositing User: shiefti dyah alyusi
Date Deposited: 14 Mar 2011 12:00
Last Modified: 07 Sep 2016 10:46
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17243
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item