R. Yudho Setyoputro, 070216800
(2006)
RITUAL RUQYAH : TERAPI DARI GANGGUAN JIN DAN SIHIR : Studi Etnometodologi pada Klinik Ruqyah Surabaya,Kompleks Bank Muamalat, Jalan Raya Darmo No. 81 Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Istilah mitos, sering kali diidentikan dengan cerita sakral, magis atau hal-hal lain yang bernuansa misterius. Begitu juga ketika membicarakan makhluk gaib, sosok makhluk kasat mata ini nampaknya bukan sekedar mitos lagi. Manusia yang berinteraksi dengannya, serasa menapaki dunia supranatural yang diliputi berbagai macam perasaan, seperti rasa cinta, hormat, bakti, takut, was-was, dan sebagainya. Mengapa mereka berbeda-beda dalam menyikapinya? Untuk itu, diperlukan kearifan tersendiri dalam memahaminya. Salah satu cara memahaminya adalah dengan menyikap melalui "Ritual Ruqyah: Terapi dari Gangguan Jin dan Sihir" yang pernah diajarkan oleh Muhammad dan para penerusnya. Namun demikian, memahami ritus ini pun juga harus dengan seksama, dalam artian tidak meng-generalisasi atau tidak menyamaratakan ruqyah dengan ritual-ritual klenik mistis Iainnya.
Kualitatif adalah metode penelitian yang dipilih peneliti. Dengan tujuan, berusaha menyajikan thick description melalui pendekatan yang pernah dipopulerkan oleh Harold Garfinkel: Etnometodologi. Dimana peneliti berusaha memandang dan memahami realitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat secara mendalam. Kemudian, data akhir yang diperoleh akan di gaya bahasakan menjadi sebuah karya etnografi yang terperinci. Menggunakan analisa dari sudut kajian Antropologi Agama (dalam sisi ritus; religio magis) dan Antropologi Kesehatan (dalam sisi Etnomedisin; religio medicine) dengan para tokohnya: E.B. Tylor, J.G. Frazer, G.M. Foster dan B.G. Anderson, hingga — bapak antropologi Indonesia — Koentjaraningrat, dengan maksud untuk mengorganisasi data, menafsirkan dan mengaitkannya dengan acuan teoritik di atas terkait kognisi, lelaku dan budaya fisiknya.
Hasilnya dalam penelitian ini, ada semacam etiologi personalistik berupa gangguan jin dan sihir yang sarat akan religio-magis, dimana etiologi tersebut adalah ragam gangguan yang dapat disembuhkan dengan ritual ruqyah. Secara makro, etiologi tersebut meliputi tiga hat penting, yakni: makhluk gaib; ilmu sihir,; dan praktik perdukunan. Sedang prosesi ritual ruqyah sendiri adalah salah satu wujud layanan religio-medicine dari manifestasi kehidupan religius (religious behavior). Dimana hal tersebut merupakan cermin dari emosi keagamaan, baik peruqyah maupun pasien Klinik Ruqyah Surabaya. Di samping itu, terselip satu tugas besar bagi para peruqyah, yakni memberikan penyikapan persoalan gaib yang benar pada masyarakat. Dimana, pada satu sisi ada sebagian masyarakat yang menolak akan permasalahan gaib versi peruqyah, di sisi lain ada sebagian masyarakat yang malah menganggap dan menunjukkan sikap berlebih terhadap persoalan gaib.
Satu catatan akhir: Ritual Ruqyah, dalam realitas sosialnya telah berusaha memberikan gambaran pola pikir dan penlaku peruqyah maupun pasien dalam kehidupan keseharian, dimana hal tersebut adalah satu bentuk interpretasi yang tercermin dari ritual ruqyah tersebut. [ysp]
Actions (login required)
|
View Item |