Yanuar Yudha Prasetya, 071013033 (2014) DINAMIKA INTERNAL KEKUASAAN ANTAR ELIT DALAM ORGANISASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN LAMONGAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (FULL TEXT) Binder1prasetyaya.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-prasetyaya-37933-7.-abstr-k.pdf Download (96kB) | Preview

Abstract

Kabupaten Lamongan merupakan Kabupaten yang memiliki basis massa bagi Nahdlatul Ulama. sebagian besar penduduk Kabupaten Lamongan merupakan penganut faham Ahlussunnah Waljama`ah, yang juga faham dari organisasi Nahdlatul Ulama. besarnya jumlah warga Nahdliyin di Kabupaten Lamongan membuat posisi organisasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Lamongan dimata masyarakat menjadi sangat sentral. Pengaruh adanya pergerakan yang berbasis Islam di Kabupaten Lamongan yang ikut andil dalam membentuk basis Nahdlatul Ulama. namun dalam perjalanannya, PC NU Kabupaten Lamongan mengalami berbagai macam persoalan. Persoalan-persoalan tersebut berkaitan dengan relasi antar elit dalam kepengurusan PC NU Kabupaten Lamongan. Ketua Tanfidziyah dan Ketua Rois Syuriah sebagai pimpinan dalam PC NU Kabupaten Lamongan kerap memiliki pandangan yang berbeda. Hal ini mengakibatkan dinamika internal dalam tubuh PC NU Lamongan terus berkembang. Hubungan kekuasaan elit yang ada di dalam tubuh organisasi mulai banyak mengalami perubahan sehingga masuk ke dalam ranah kekuasaan. Dominasi kekuasaan dapat terjadi disetiap struktur elit yang terlibat di dalamnya. Pengaruh politik akan juga dapat muncul dimana yang dilakukan dua orang atau lebih akan mengalami proses interaksi sehingga dapat berakibat pada sisi postif maupun negatif. Hubungan kekuasaan elit di dalam tubuh organisasi yaitu Rois Syuriah dengan Dewan Tanfidziyah membuat roda organisasi PC NU Kabupaten Lamongan tidak berjalan dengan semestinya. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak berjalannya roda organisasi sebagai akibat dari dinamika internal antar elit dalam tubuh PC NU Lamongan. Ketua Tanfidziyah dan Rois Syuriah merupakan dua pimpinan tertinggi yang seharusnya saling berkolaborasi. Namun dalam berbagai hal, sering kali Ketua Tanfidziyah dengan Ketua Rois Syuriah tidak memiliki pandangan yang sama guna menjalankan organisasi. Berbagai pihak, mulai PW NU Jatim hingga PB NU telah berusaha menjadi mediator dalam menyelesaikan masalah PC NU Kabupaten Lamongan, tetapi mediasi-mediasi tersebut gagal untuk mendapatkan jawaban dan solusi atas masalah PC NU Lamongan. Karena adanya dinamika internal elit dalam tubuh PC NU yang mengakibatkan tidak berjalannya organisasi membuat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) membekukan kepengurusan PC NU Kabupaten Lamongan masa khidmah 2010-2015. Selain itu, PB NU juga membentuk tim caretaker guna menjalankan roda organisasi PC NU Kabupaten Lamongan hingga terselenggaranya Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lamongan.

Actions (login required)

View Item