TRANSFORMASI TOKYO DARI POSTWAR CITY MENJADI GLOBAL CITY: MODEL SASSEN ATAU HARVEY?

SHOFI NURUL HIMMAH, 071012091 (2014) TRANSFORMASI TOKYO DARI POSTWAR CITY MENJADI GLOBAL CITY: MODEL SASSEN ATAU HARVEY? Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
HIMA1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
F13.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kenichi Ohmae menyatakan bahwa dalam era globalisasi seperti saat ini, terjadi penguatan peran kota terutama dalam perekonomian global. Global city kemudian menjadi salah satu konsep yang menjelaskan lebih lanjut mengenai peran besar kota dalam perekonomian global tersebut. Salah satu kota yang berhasil membuktikan tesis tersebut adalah Tokyo. Namun sebuah catatan penting, peran besar ini tidak kemudian menihilkan andil Jepang yang sangat penting dalam mendorong terlibatnya Tokyo dalam perekonomian global. Hal yang lebih menarik daripada keberadaan Tokyo sebagai global city itu sendiri adalah proses perkembangannya hingga berada pada kondisi tersebut. Dalam proses tersebut, Jepang memegang andil penting melalui situasi dan kebijakannya. Berbeda dengan global city lainnya yaitu New York dan London, Tokyo menjadi global city setelah melalui suatu proses transformasi dari kondisinya sebagai postwar city. Sayangnya, berkebalikan dengan tesis meningkatnya peran kota dalam perekonomian global, studi Hubungan Internasional tidak banyak menyediakan penjelasan mengenai proses perkembangan kota. Dua dari sedikit penjelasan tersebut disediakan oleh Saskia Sassen dan David Harvey. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti mengenai Jepang dan transformasi Tokyo dari postwar city menjadi global city dalam kerangka globalisasi, melalui dua perspektif yang masing-masing ditawarkan oleh Sassen dan Harvey. Dalam penelitian ini, penyebutan Jepang akan selalu merujuk pada situasi dan kebijakannya. Jadi akan terdapat tiga hal kunci dalam proses transformasi ini, yaitu situasi sistemik Jepang dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Jepang terkait Tokyo, sekaligus respon Tokyo terhadap kedua hal tersebut. Penelitian ini akan merumuskan opsi model transformasi yang dilalui Tokyo, apakah sesuai dan kemudian cukup dengan kerangka Sassen saja yang sangat familiar dalam studi globalisasi, ataukah sesuai dengan kerangka Harvey saja, atau justru memunculkan jalan tengah di antara keduanya. Harapannya, penelitian ini dapat menjembatani studi mengenai perkembangan perkotaan dengan Ilmu Hubungan Internasional. Kata kunci: Global city, Postwar city, Tokyo, Saskia Sassen, David Harvey

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis HI 60/14 Him t
Uncontrolled Keywords: GLOBALIZATION
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT51-1595 Communities. Classes. Races > HT101-395 Urban groups. The city. Urban sociology > HT330-334 Metropolitan areas
L Education > LG Individual institutions (Asia. Africa) > LG21-961 Individual institutions > LG21-395 Asia > LG240-277 Japan
Q Science > Q Science (General) > Q179.9-180 Research
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Creators:
CreatorsNIM
SHOFI NURUL HIMMAH, 071012091UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJoko Susanto, M.Sc.UNSPECIFIED
Depositing User: Tn Joko Iskandar
Date Deposited: 31 Dec 2014 12:00
Last Modified: 01 Oct 2016 01:55
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17540
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item