Ika Laila Farida (2015) Perluasan Konflik Lords Resistance Army VS Uganda Di Republik Demokratik Kongo Tahun 2008-2012. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (390kB)
	Text (DAFTAR ISI) 2. DAFTAR ISI.pdf Download (280kB)
	Text (ABSTRAK) 3. ABSTRAK.pdf Download (297kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (902kB)
	Text (BAB II NEGOSIASI JUBA PECE TALKS) 5. BAB II NEGOSIASI JUBA PEACE TALKS.pdf Restricted to Registered users only until 3 March 2023. Download (541kB) | Request a copy
	Text (BAB III ESKALASI KONFLIK LORDS RESISTANCE ARMY) 6. BAB III ESKALASI KONFLIK LORDS RESISTANCE ARMY.pdf Restricted to Registered users only until 3 March 2023. Download (709kB) | Request a copy
	Text (BAB IV KESIMPULAN) 7. BAB IVKESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 March 2023. Download (270kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (430kB)
	Text (LAMPIRAN) 9.LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 March 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kegagalan negosiasi Juba Peace Talks pada tahun 2008 antara pemerintah Uganda dan kelompok pemberontak Lord`s Resistance Army (LRA) berakibat pada mobilisasi seluruh kelompok Lord`s Resistance Army dari Uganda ke negara lain. Penyebaran LRA ke negara Republik Demokratik Kongo (RDK), Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah menyebabkan terjadinya eskalasi konflik. Setelah upaya negosiasi gagal dilakukan kemudian upaya militer dilakukan melalui Operation Lightning Thunder. Operasi tersebut mengalami kegagalan yang mendapat respon serangan oleh LRA terhadap penduduk sipil di Taman Nasional Garamba di RDK. Dengan demikian perlu diketahui perkembangan konflik LRA yang berada di RDK dan keterlibatan Uganda di RDK. Menurut Miall konflik berubah setiap saat, melalui berbagai tahap aktifitas, intensitas, ketegangan, dan kekerasan yang berbeda. Konflik dapat terjadi dalam beberapa tahap, yaitu prakonflik, konfrontasi, krisis, akibat dan pascakonflik. Zartman menyebutkan dalam upaya penyelesaian konflik dibuat sebuah resolusi yang bertujuan untuk menguntungkan semua pihak yang berkonflik. Resolusi konflik dapat dicapai melalui 3 cara, yakni negosiasi, mediasi, dan intervensi. Ho Won Joeng menyatakan bahwa re-eskalasi bisa terjadi disertai dengan negosiasi yang gagal dan munculnya keterpaksaan dalam negosiasi. Eskalasi juga terjadi ketika konflik yang terjadi di sebuah negara memicu keterlibatan unsur asing, baik negara tetangga yang berbatasan maupun kekuatan besar lainnya utnuk melakukan intervensi dalam konflik tersebut. Christmass Massacre dan Makombo Massacre tahun 2009 menjadi serangan reaksi LRA terhadap upaya melawan LRA di RDK. Keterlibatan aktor-aktor negara maupun organisasi internasional memiliki pengaruh terhadap perkembangan konflik yang terjadi.

Actions (login required)

View Item