Lela Latifa (2015) Identitas Masyarakat Urban Dalam Tayangan Desain Arsitektur Rumah Griya Unik Trans Tv Dan D’sign Net Tv. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (433kB)
	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (201kB)
	Text 3. DAFTAR ISI.pdf Download (2MB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (16MB)
	Text 5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 19 May 2023. Download (13MB) | Request a copy
	Text 6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 19 May 2023. Download (82MB) | Request a copy
	Text 7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 19 May 2023. Download (3MB) | Request a copy
	Text 8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi identitas masyarakat urban yang diwacanakan dalam tayangan desain arsitektur rumah Griya Unik TRANS TV dan D’Sign NET TV. Peneliti mengambil tiga tayangan Griya Unik TRANS TV dan dua tayangan D’Sign NET TV sebagai subjek penelitian. Penelitian ini membongkar teks (tayangan TV dan desain arsitektur rumah yang dibahas itu sendiri), praktik wacana, dan juga praktik sosial-budaya. Untuk menganalisis, penelitian ini menggunakan critical discourse analysis model Norman Fairclough. Dalam rangka menemukan bagaimana identitas masyarakat urban diwacanakan dalam dua tayangan ini, peneliti mengaitkan beberapa formasi diskursif yang saling berkaitan. Beberapa diskursus tersebut antara lain adalah self identity dan place identity, simulasi, konsep modernitas dan posmodernitas, konsep gender, pembagian ruang privat dan publik, masalah perkotaan, everyday life, konsep distinction, wacana ilmu pengetahuan atau (knowledge), juga konsep komodifikasi. Penelitian ini berpegang pada paradigma pos-strukturalis. Penelitian ini menunjukkan bahwa teks kultural yang diartikulasikan dalam Griya Unik TRANS TV dan D’Sign NET TV berkaitan dengan identitas masyarakat urban masih problematis. Self identity yang harusnya berjalan linier dengan place identity, dan begitu sebaliknya, ternyata hanyalah sebuah simulasi dengan berbagai permainan tanda. Simulasi di antaranya terjadi dengan memainkan simbol-simbol modernitas, alam, dan gender, di mana diperlihatkan seolah-olah saling berrelasi. Simulasi ini berdampak pada tidak alamiahnya relasi self identity dan place identity sehingga menimbulkan silang-sengkarut wacana identitas masyarakat urban. Identitas masyarakat urban menjadi kabur karena permainan tanda tersebut. Ada realitas yang diputus di dalam melegitimasi identitas masyarakat urban dalam tayangan ini. Akhirnya, identitas masyarakat urban yang terlegitimasi ini dijadikan komoditas bagi audiens.

Actions (login required)

View Item