PRITA FITRI WIJAYANTI, 071112003 (2016) PENGARUH ANCAMAN CINA TERHADAP STRATEGI KERJASAMA INDIA DENGAN NEGARA-NEGARA ASIA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s1-2016-wijayantip-40267-9.abstr-k.pdf Download (286kB) | Preview
	Text (fulltext) fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dicetuskannya Look East Policy sebagai kebijakan luar negeri India pada tahun 1991 merupakan upaya pemerintah India untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan kerjasama keamanan dengan negara-negara lain. Pada awalnya, kebijakan Look East Policy hanya ditujukan untuk negara-negara Asia Tenggara. Ruang lingkupnya kemudian diperluas hingga meliputi wilayah Asia Timur pada tahun 2003. Hal tersebut mendorong India semakin banyak terlibat dalam kerjasama dengan negara-negara Asia Timur, baik secara bilateral maupun multilateral. Namun, kerjasama bilateral yang komprehensif lebih banyak dilakukan India dengan Jepang dan Korea Selatan dibandingkan dengan Cina yang justru berpotensi lebih besar untuk memberikan keuntungan bagi India. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis mempertanyakan mengapa India memilih lebih banyak terlibat kerjasama bilateral yang komprehensif dengan Jepang dan Korea Selatan, padahal Cina lebih berpotensi untuk memberikan keuntungan yang lebih besar bagi India. Dengan menganalisis alasan India melalui teori Balance of Threat, maka penulis berhipotesis bahwa India lebih banyak terlibat kerjasama bilateral yang lebih komprehensif dengan Jepang dan Korea Selatan karena Cina memiliki kemampuan ofensif lebih besar dan bertindak agresif sehingga membuat India merasa terancam. Oleh karena itu, India mengadopsi pilihan hedging strategy untuk menghadapi ancaman Cina.

Actions (login required)

View Item