DIAN RIFIA, 070216621 (2006) KOMUNIKASI NONVERBAL PENYANDANG CEREBRAL PALSY (Studi Mengenai Penggunaan Komunikasi Nonverbal Untuk Mengekspresikan Perasaannya dalam Komunikasi Antar Personal Penyandang Cerebral Palsy di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 1.pdf Download (174kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) 17778.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Penyandang cerebral palsy (cp) adalah penyandang cacat fisik yang mempunyai keterbatasan alat gerak. Tak hanya itu, sebagian dari mereka tak pandai mengutarakan pesan verbalnya. Oleh karena itu, pesan nonverbal lah yang banyak digunakan, termasuk dalam menyampaikan perasaannya. Dibandingkan dengan pesan verbal, bagi penyandang cerebral palsy, pesan nonverbal jauh lebih representatif untuk menggambarkan perasaannya. Karenanya, peneliti merasa bahwa meneliti tentang makna komunikasi nonverbal lebih bisa melihat cerminan perasaan penyandang cp tersebut. Oleh karenanya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan komunikasi nonverbal untuk mengekspresikan perasaannya dalam komunikasi antar personal penyandang cerebral palsy ketika di sekolah? Supaya lebih mudah memahami fenomenanya, peneliti menggunakan teori komunikasi antar personal, komunikasi nonverbal, psikologi komunikasi, penyandang cerebral palsy, dan komunikasi nonverbal penyandang cerebral palsy sebagai panduannya. Teori-teori tersebut dijadikan panduan dalam menganalisa penemuan peneliti ketika melakukan observasi. Tinjauan pustaka tersebut digunakan sebagai panduan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi antar personal berlangsung dan bagaimana pesan nonverbal yang ditransmisikan selama proses tersebut. Mengingat kesulitan dalam memaknai setiap komunikasi nonverbal yang digunakan, maka peneliti menggunakan metode partisipasi observasi. Agar penelitian bisa berlangsung lebih mudah,maka penulis menggunakan teknik partisipant as observer. Metode ini digunakan agar sasaran penelitian bisa bertingkah laku seperti biasa dan tidak ada perilaku yang dibuat-buat. Sasaran penelitiannya adalah murid kelas V SDLB-D1 YPAC Surabaya. Kelas ini dipilih karena variasi anggotanya yang mempunyai karakteristik berbeda satu sama lainnya. Matius mempunyai karakter yang pendiam, Reza termasuk hiperaktif, dan Riska mendekati orang normal. Data primer diperoleh dari observasi. Sedangkan data sekunder didapat dari in depth interview dan dokumen medis yang ada tentang siswa-siswa tersebut. Kedua data tersebut lantas dianalisis dengan panduan teori-teori yang telah ada. Teknik analisis data dilakukan dengan mencatat semua hasil pengamatan dan wawancara tak terstruktur serta dokumen medis yang ada untuk melengkapi. Kemudian, menganalisanya satu per satu sesuai dengan teori yang terpapar dalam tinjauan pustaka. Dari hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan, maka penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penggunaan komunikasi nonverbal penyandang cp berbeda-beda tergantung tingkat kecacatan dan interaksi sosial yang ada diantara mereka sehari-harinya.

Actions (login required)

View Item