SIKAP AUSTRALIA TERHADAP GERAKAN PEMISAHAN DIRI PAPUA

ARIESTA DYAH SHINTAWATTY, 070316886 (2008) SIKAP AUSTRALIA TERHADAP GERAKAN PEMISAHAN DIRI PAPUA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2008-shintawatt-9402-fishi4-k.pdf

Download (342kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-shintawatt-9082-fishi4-8.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini berjudul "Sikap Australia Terhadap Gerakan Pemisahan Dini Papua". Penelitian ini meneliti tentang sikap Australia terhadap gerakan separatisme di Papua. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana sikap Australia terhadap gerakan pemisahan dini Papua?. Penentuan rentang waktu ini dimulai sejak diadakannya Kongres Papua II hingga dengan adanya permintaan suaka 42 orang Papua dan diberikannya temporary visa oleh Australia terhadap peminta suaka tersebut. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan memberikan tambahan pengetahuan mengenai hubungan antara Indonesia dan Australia, khususnya mengenai permasalahan gerakan pemisahan diri di Papua Barat. Dalam kerangka pemikiran, penelitian ini menggunakan power defend, geopolitik, dan security blanket untuk menjelaskan sikap Australia terhadap gerakan pemisahan dini di Papua. Sedangkan operasionalisasi konsepnya adalah gerakan pemisahan diri. Seperti yang tertulis pada tujuan yang telah disebutkan di atas, penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memberikan gambaran mengenai sikap Australia terhadap Papua. Arti penting Papua bagi Australia secara umum terlihat dari aspek geografi, aspek ekonominya, maupun aspek keamanannya. Australia yang secara sosial dan budayanya berakar pada masyarakat Barat namun posisi geografisnya terletak di wilayah Asia, mengakibatkan Australia memiliki ketakutan terhadap "ancaman dan' Utara". Sikap Australia terhadap Papua dipengaruhi oleh ketakutan klasiknya ini. Perspektif tersebut mempengaruhi kebijakan Australia di bidang keamanan, maupun kebijakan eksternal Australia yang lain. Hal ini juga mempengaruhi hubungan antara Indonesia-Australia. Terakhir, yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah sikap Australia pada Papua didasari oleh sebuah ketakutan klasik yaitu "Bahaya kuning dari Utara" dimana Australia percava bahwa ancaman yang akan membahayakan Australia berasal dan' Utara. Sikap Australia terhadap gerakan pemisahan din' Papua juga merupakan efek dan' isu negatif Papua yang ada di Australia

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis HI 40/08 Shi s
Uncontrolled Keywords: AUSTRALIA � FOREIGN RELATIONS; INTERNATIONAL RELATIONS
Subjects: J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations > JZ1249-1254 Relation to other disciplines and topics
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Creators:
CreatorsNIM
ARIESTA DYAH SHINTAWATTY, 070316886UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorB. L. S. Wahyu Wardhani, Dra., M.A., Ph.DUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 17 Feb 2009 12:00
Last Modified: 14 Jun 2017 22:57
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17983
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item