N Yudha Perwira, 070316895 (2008) FAKTOR-FAKTOR PEMICU KERUSUHAN DI PERANCIS BULAN OKTOBER 2005. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2008-perwiraany-9381-fishi5-k.pdf Download (346kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-perwiraany-9112-fishi5-i.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadiya kerusuhan di Perancis pada Bulan Oktober 2005. Peneliti berusaha menggambarkan faktor-faktor ini secara komprehensif mencakup berbagai aspek, antara lain ekonomi, sosial-budaya, dan politik. Permasalahan tersebut diteliti dengan menggunakan empat kerangka pemikiran, yaitu teori segitiga konflik, konsep diskriminasi, teori etnisitas, dan konsep rasisme. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis data secara kualitatif Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data-data sekunder. Mengingat penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan latar belakang kerusuhan Perancis pada Bulan Oktober-November 2005, maka jangkauan penelitian yang digunakan adalah sebelum waktu di atas. Oleh karena itulah, peneliti mengambil latar waktu dari awal masuknya imigran di Perancis tahun 1950-an sampai peristiwa itu terjadi. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa faktor yang melatarbelakangi kerusuhan adalah akumulasi kekecewaan dari warga keturunan imigran di Perancis terhadap mayoritas warga Perancis (dalam hal ini pemerintah, aparat keamanan, dan orang kulit putih Perancis). Akumulasi kekecewaan yang dirasakan keturunan imigran bersumber pada tiga hal yaitu akar kekecewaan ekonomi, sosial-budaya, dan politik. Akar kekecewaan ekonomi meliputi diskriminasi dan rasisme dalam usaha perolehan pekerjaan, tingginya angka pengangguran imigran, dan diskriminasi dalam tipe pekerjaan. Sementara itu, akar kekecewaan sosial-budaya meliputi praktek diskriminasi dan segregasi sosial; praktek rasisme, etnosentrisme, dan xenofobia oleh masyarakat Perancis, pengabaian multikultur, krisis identitas yang dialami imigran, adanya sekularisme yang ketat, dan diskriminasi tehadap Islam. Terakhir, akar kekecewaan politik meliputi penerapan kebijakan color blind, kegagalan kebijakan integrasi, tidak adanya representasi politik bagi imigran, sistem hukum Perancis yang lemah, dan ucapan-ucapan keras dari Menteri Dalam Negeri Nicolas Sarkozy dan Partai Sayap Kanan Front Nasional pimpinan Jean Marie Le Pen terhadap imigran.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis HI 51/08 Per f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | RACE DISCRIMINATION; EMIGRATION AND IMIGRATION LAW | ||||||
Subjects: | J Political Science > JV Colonies and colonization. Emigration and immigration. International migration | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dewi Rekno Ulansari | ||||||
Date Deposited: | 18 Feb 2009 12:00 | ||||||
Last Modified: | 15 Jun 2017 21:08 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17998 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |