PERGESERAN MAKNA JILBAB SEBAGAI IDENTITAS AGAMA AKIBAT PLURALISASI BUDAYA (STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PENGGUNAAN JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI UNAIR)

AMALIA ALFI RAHMAWATI (2009) PERGESERAN MAKNA JILBAB SEBAGAI IDENTITAS AGAMA AKIBAT PLURALISASI BUDAYA (STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PENGGUNAAN JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI UNAIR). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian mengenai pergeseran makna jilbab akibat adanya proses pluralisasi budaya ini menyimpulkan hasil penelitiannya sebagai berikut : Jilbab merupakan sebuah fenomanena budaya yang terjadi dalam masyarakat karena jilbab termasuk dalam unsur budaya. Oleh karena itulah terdapat berbagai macam alasan orang memakai jilbab, mulai dari untuk memenuhi kebutuhannya terhadap agama hingga sebagai alat pencitraan diri agar tetap dianggap modern namun Islami. Selain itu keterpaksaan akan kondisi lingkungan, mengikuti adat atau kebiasaan juga menjadi alasan seseorang mengenakan jilbab. Terjadi pergeseran makna jilbab yang mana pada awalnya merupakan suatu hal yang dianggap sakral oleh masyarakat, kemudian karena faktor perubahan dan perkembangan jaman menjadikan jilbab sebagai suatu yang profan. Maksudnya yakni pemaknaan terhadap jilbab telah berubah haluan dari yang dianggap religius identity menjadi hal yang keduniawian belaka. Sampai kapanpun pro dan kontra terhadap pemakaian jilbab dalam masyarakat akan tetap terjadi karena masyarakat terintervensi oleh sikap liberal / bebas dan sekuler. Pilihan untuk memakai ataupun tidak memakai jilbab merupakan suatu bentuk kebebasan yang dimiliki oleh seseorang dalam menentukan hidupnya. Gaya hidup atau life style yang menjadi pilihan masyarakat menjadikan beragam alasan dan sebab untuk menentukan berjilbab atau tidak berjilbabnya seseorang. Paham pluralisme atau kemajemukan budaya telah membentuk bermacam-macam identitas ke-Islaman baik secara internal maupun eksternal. Secara internal jilbab sebagai identitas personal mempunyai nilai tersendiri bagi individu pemakai jilbab dan secara eksternal jilbab sebagai identitas agama bagi umat Islam telah menjadi multy identity atau identitas dalam ranah publik. Pemaknaan jilbab sangat terkait dengan nilai personal / personal value dimana berjilbab atau tidaknya seseorang itu terkait dengan hubungannya terhadap tanggungjawab yang harus diberikan pada Tuhan dimana konsekuensi yang diterima oleh setiap individu dalam masyarakat harus mampu dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Melihat kenyataan bahwa saat ini jilbab telah menjadi trend/ mode dalam kaum hawa dimana penggunaan jilbab tidak lagi merasa canggung atau bahkan malu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK Fis AN 11/09 Rah p
Uncontrolled Keywords: SOCIAL CONDITIONS - ASPECT ISLAM WOMEN
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ2042-2044 Life style
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
AMALIA ALFI RAHMAWATIUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
UNSPECIFIEDI Nyoman Naya SujanaUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 10 Jun 2009 12:00
Last Modified: 28 Oct 2016 20:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18058
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item