CYNTHIA FEBRIANA TAMBUNAN, 070116497 (2007) PENGGUNAAN BAHASA PROKEM KOMUNITAS BOTHOK UNIT KEGIATAN MAHASISWA PADUAN SUARA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2007-tambunancy-4637-fiss21-k.pdf Download (354kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-tambunancy-4637-fiss21-7.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Anak muda kota selalu mengetahui cara mengekspresikan diri. Salah satu diantaranya adalah yang tergabung dalam komunitas Bothok. Komunitas Bothok beranggotakan mahasiswa baik yang masih studi maupun telah lulus. Komunitas Bothok muncul di dalam suatu Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Universitas Airlangga Surabaya. Hal yang menarik adalah mereka adalah para pecinta seni Paduan Suara. Dilihat dari penampilannya, para Bothok ini menarik. Dari cara berpakaian, bertingkahlaku dan berbicara umumnya mengesankan sifat-¬sifat feminin. Namun peneliti lebih tertarik pada bahasa yang mereka gunakan yakni Bahasa Prokem Komunitas Bothok (BPKB). Bagaimana penggunaan BPKB sebagai kelompok pertemanan yang eksklusif? Serta bagaimana komunitas Bothok memaknai penggunaan BPKB? Analisis data dilakukan dengan mengkategorikan variable-variabel dari temuan data lalu peneliti mengkaji dengan perspektif sosiologi yang sudah ada. Karena penelitian ini adalah tipe deskriptif maka peneliti mencoba memaparkan berbagai temuan lapangan yang muncul dan tidak berusaha untuk membuat teori baru. Analisis data dilakukan dengan mengkategorikan variable-variabel dari temuan data lalu peneliti mengkaji dengan perspektif sosiologi yang sudah ada. Penggunaan BPKB secara aktif adalah manakala para Bothok sedang berkumpul. Berbagai kosa kata baik secara spontan maupun merujuk pada bahasa gaul yang sudah ada menjadi khasanah dalam perbendaharaan kata komunitas Bothok. Namun apa sekedar sebagai bahasa sehari-hari? Tidak, sebab penggunaan bahasa prokem tersebut juga memuat nilai-nilai yang dimiliki komunitas Bothok. Nilai karena merasa berbeda dan ingin diakui sebagai suatu corak dalam kehidupan. Ternyata sebagian besar anggota komunitas Bothok adalah gay atau memiliki kelainan orientasi seksual sejenis. Komunitas Bothok memiliki nilai dan norma tidak tertulis mengenai apa yang sepantasnya serta sebaliknya. Hal ini turut menjaga kekompakan dan solidaritas diantara para Bothok. Para Bothok merasakan adanya persamaan, baik jati diri, hobby/kegemaran, maupun emosional. Hal ini menjadi dasar terbentuknya komunitas Bothok. Penggunaan BPKB menjadi kunci. Peneliti merasa bahwa dengan meneliti salah satu alat komunikasi maka akan didapat berbagai penjelasan secara lebih mendalam. Baik penggunaan BPKB secara linguistik, kultur/budaya, maupun sebagai alat komunikasi interpersonal. Peneliti ingin meneliti berdasarkan dasar ilmu yang telah dipelajari, yaitu sosiologi. Secara umum memang cenderung memakai perspektif Sosiologi Bahasa namun disini peneliti memberanikan diri dengan memberi variasi dengan memakai perspektif Sosiologi Kelompok. Hal ini diperkuat dengan korelasi dan penjelasan secara analitik di tinjauan pustaka karena penelitian ini bersifat kualitatif maka peneliti mencari kedalaman dan menjelaskan secara lebih khusus,oleh karena itu kadang masukan berasal dari perpektif yang lain selain kedua hal diatas, misalnya Sosiologi Komunikasi. Tema yang diteliti jelas terkait dengan hal komunikasi baik interpersonal maupun dengan khalayak. Peneliti hendak memandang secara sosiologis dimana membutuhkan banyak pandangan dan paradigms sesuai dengan kajian ilmu yakni sosial.

Actions (login required)

View Item